Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Gubernur Sumbar Klaim PSBB Tekan Laju Penyebaran Covid-19

Yose Hendra
13/5/2020 21:19
Gubernur Sumbar Klaim PSBB Tekan Laju Penyebaran Covid-19
Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno(MI/Yose Hendra)

Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno menyatakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pemeriksaan yang masif berhasil menekan laju penyebaran kasus positif covid-19.

Hingga Rabu (13/5), ada 339 kasus positif covid-19. Dari 339 kasus, ada 19 orang yang meninggal, dan 83 orang sembuh.

Irwan menjelaskan sejak diberlakukan PSBB di Sumbar pada 22 April, penanganan covid-19 di wilayahnya mulai menunjukkan hasil yang positif. Pasalnya, tidak ada lagi kasus penularan covid-19 yang berasal dari luar wilayah Sumbar atau imported case.

Selain itu, dia menyatakan terbantu dengan adanya Peraturan Menteri Perhubungan mengenai larangan mudik.

Baca juga: Gelar Wawancara, Pj Wali Kota Makassar Tuai Kritik

"Setelah 22 April, PDP (pasien dalam pengawasan) meningkat dari 12 persen menjadi 14 persen. Apa yang kita lakukan di Sumbar, sesuai arahan Presiden. Kita testing secara dini dan cepat. Itu yang sudah kita lakukan di Universitas Andalas sejak 23 Maret," kata Irwan, Rabu (13/5).

Hingga saat ini, Pemprov Sumbar telah memeriksa lebih dari 9.000 spesimen di laboratorium. Dalam satu hari, lanjutnya, laboratorium bisa memeriksa 300 sampai dengan 758 spesimen.

"Jadi, kalau PDP dalam 6 jam sudah keluar hasilnya. Ini juga posisinya sudah ada di RS, kalau positif langsung kita tracing yang terpapar. Kalau ODP, OTG bisa 24 jam. Kalau tahu positif juga kita tracing," ujarnya.

Irwan menjelaskan saat ini pihaknya masih menunggu bantuan mesin ekstraksi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk pemeriksaan covid-19. Dengan adanya mesin tersebut, maka pemeriksaan spesimen bisa mencapai 1.500 per hari, bahkan Sumbar bisa membantu pemeriksaan untuk provinsi tetangganya.

"Arahan Bapak Presiden adalah tracking masif. Kata-kata masif ini membuat kami bersama bupati/walikota melakukan tracking masif ini, sehingga kalau ada satu yang positif, bisa minimal 50 spesimen swab yang diambil. Bahkan bisa sampai 500, sehingga bisa terkendali yang terpapar," paparnya.

Adapun, untuk warga yang terpapar covid-19, Irwan menyatakan akan dilakukan isolasi di tempat yang sudah disiapkan tempatnya oleh pemerintah. Bagi yang hasil pemeriksaannya negatif, maka diperbolehkan kembali ke rumahnya. Sementara, untuk warga yang positif covid-19 akan dilakukan perawatan.

Dia mengatakan pasien positif covid-19 yang dirawat di Sumbar terus meningkat. "Namun, mungkin minggu depan akan semakin banyak pasien yang sembuh, karena gejalanya hanya ringan dan sudah dilakukan perawatan," ungkapnya. (OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya