Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Tanggul Jebol, Banjir Landa Lembang Saat Warga Buka Puasa

Depi Gunawan
04/5/2020 12:00
Tanggul Jebol, Banjir Landa Lembang Saat Warga Buka Puasa
Warga dibantu anggota TNI bergotong royong memperbaiki tanggul jebol di Desa Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (4/5/2020).(MI/Depi Gunawan )

BANJIR menggenangi ratusan rumah warga di Desa/Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (3/5) malam. Ketinggian banjir berkisar antara 50 centimeter hingga 1,5 meter itu menyerang ketika warga sedang berbuka puasa.Bencana tersebut diakibatkan tanggul sepanjang 25 meter di saluran air hulu Sungai Cikapundung yang berada di dekat permukiman warga jebol setelah hujan deras mengguyur wilayah Lembang sejak Minggu sore.

Kepala Desa Lembang, Yono Maryono mengatakan, tanggul yang jebol baru diperbaiki tiga tahun lalu. Mencegah banjir susulan, pihaknya akan menempatkan karung-karung berisi pasir sebagai dinding penahan sementara.

"Penanganan awal, kami dibantu warga segera memasang karung berisi pasir, karena mengingat kondisi cuaca sekarang ini sering turun hujan lebat," kata Yono di lokasi, Senin (4/5).

Tidak ada warga yang mengungsi dalam peristiwa itu, namun banjir yang menggenangi sekitar 350 rumah itu baru surut pada Senin dini hari. Pascasurut, warga dibantu serta anggota TNI dan Polri bergotong royong memperbaiki tanggul yang jebol.

"Ketinggian air tadi malam bervariasi, ada yang selutut, bahkan setinggi perut orang dewasa. Kalau korban jiwa, ataupun warga yang mengungsi tidak ada," bebernya.

Peang, 47, warga setempat mengatakan, air meluap kemudian merendam halaman hingga masuk ke dalam rumah ketika warga sedang menyantap hidangan buka puasa.

"Warga hanya pasrah menunggu air surut. Tadi malam, setelah hujan reda dan banjir sedikit surut, kami mulai bersih-bersih di dalam rumah," ujarnya.

baca juga: Kalsel Targetkan Tumbuh 5.000 Wirausaha Baru

Diakuinya, permukiman di wilayahnya jadi langganan banjir. Hal itu disebabkan saluran air tak mampu menahan debit air saat hujan deras di sekitar Lembang. Pasalnya, air dari wilayah yang lebih tinggi mengalir ke saluran air tersebut.

"Setiap kali hujan, airnya itu selalu menggenangi kampung kami. Banjir besar baru kejadian lagi tadi malam, yang lebih parah terjadi pada tiga tahun lalu," tambahnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya