Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Terdampak Korona, Guru Honorer di Lampung Beralih Jualan Cilok

Eva Pardiana
02/5/2020 22:47
Terdampak Korona, Guru Honorer di Lampung Beralih Jualan Cilok
Pekerja menata cincau hitam di sebuah industri rumahan di Bandar Lampung, Lampung, Senin (2/4).(Antara)

SEORANG guru honorer di Kabupaten Lampung Barat, Lampung, Andi Efendi, 32, menjadi salah seorang terdampak pandemi covid-19.

Sejak 2014, Andi mengajar IPS dan bahasa Inggris di dua sekolah, yaitu SMPN 1 Sumberjaya dan SDN Sukapura, Lampung Barat, Lampung.

Dari mengajar, ia mendapat honor Rp10 ribu per jam pelajaran. Setiap bulannya ia bisa membawa pulang Rp900 ribu dari dua sekolah tersebut.

Baca juga: Berjualan Makanan Berbuka Puasa Siang Hari Langgar Syariat Islam

Selain mengajar di sekolah. Andi juga membuka les privat di rumahnya untuk siswa sekolah dasar. Dari mengajar privat, ia mendapat tambahan penghasilan Rp300 ribu setiap bulan.

"Mengajar privat di sini enggak bisa kasih harga mahal-mahal. Sejamnya Rp10 ribu satu anak," kata Andi, Sabtu (2/5).

Sejak pandemi virus korona melanda, Andi harus kehilangan sebagian penghasilannya. Aktivitas mengajar di sekolah sementara dihentikan dan les privat pun tidak lagi berjalan.

Baca juga: Ridwan Kamil: PSBB Provinsi Jabar Momentum Rapid Test Masif

Andi tak ingin menyerah dengan keadaan, kondisi sulit memaksanya bertindak kreatif. Apalagi, saat ini ia tengah mempersiapkan kehadiran buah hatinya yang pertama.

"Kita enggak bisa berharap bantuan dari pemerintah. Berharap yang tidak pasti itu lebih melelahkan. Lebih baik berusaha, pasti ada saja rezeki dari tempat lain," katanya.

Kini Andi dibantu sang istri mencari tambahan penghasilan dengan menjual cilok yang ia buat sendiri. Dari cilok yang ia jajakan secara online ke rekan-rekannya, Andi bisa meraup laba Rp100 ribu per hari.

"Kalau lagi ramai, bisa Rp100 ribu sehari. Namanya dagang enggak selalu ada yang beli. Tapi optimistis saja pasti ada rezekinya selama mau berusaha," kata sarjana pendidikan itu.

Andi berharap masa pandemi segera berakhir. Ia sudah sangat merindukan suasana mengajar di kelas dan bertatap muka dengan murid les privatnya.

"Semoga enggak lama lagi ini berakhir. Saya ingin semua kembali normal seperti sedia kala," harapnya. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya