Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bitung Tanami Lahan Kosong Antisipasi Covid-19 Berkepanjangan

Voycke Lontaan
01/5/2020 13:35
Bitung Tanami Lahan Kosong Antisipasi Covid-19 Berkepanjangan
Lahan kosong di Kota Bitung, Sulawesi Utara ditanama tanaman pangan dan hortikultura antisipasi wabah covid-19 berkepanjangan.(Istimewa)

WALIKOTA Bitung Maximiliaan Jonas Lomban menyerukan warganya memanfaatkan setiap lahan kosong untuk segera diolah kemudian menanam tanaman pangan dan hortikultura sebagai sumber pangan. Maksudnya sebagai cadangan pangan, apabila pandemi Covid-19 berkepanjangan, sementara benih dan bibit disediakan oleh pemerintah kota melalui dinas ketahanan pangan.

Seruan tersebut dikemukakan Walikota Maximiliaan JL pada pencanangan program ketahanan pangan melalui kegiatan penanaman perdana singkong, talas dan pisang pada sejumlah kebun milik petani di Kota Bitung, belum lama ini.

"Kami mengajak masyarakat khususnya petani milenial yang memiliki lahan kosong untuk segera diolah lalu ditanami umbi-umbian, bawang merah, tomat dan sayuran. Manfaatnya untuk persiapan makanan apabila pandemi Covid-19 berkepanjangan," kata Maximiliaan JL, Jumat (1/5)

Walikota Maximiliaan JL menginstruksikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bitung, Sonny S Wenas utuk menyiapkan benih/bibit dan alat mesin pertanian [Alsintan] sehingga warga Bitung tak perlu membeli.

"Kalau ada warga yang membutuhkan benih dan bibit tanaman silakan koordinasi dengan dinas terkait," katanya saat menyerahkan benih dan bibit kepada ketiga pemilik lahan yang diberdayakan untuk kawasan rumah pangan lestari (KRPL).

Penyuluh pusat di Kementerian Pertanian RI, Suwarna selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian Provinsi Sulawesi Utara langkah Pemkot Bitung sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada pengembangan KRPL, lazim disebut pertanian di perkotaan (urban farming).

Program KRPL menjadi perhatian Mentan Syahrul karena setiap rumah tangga dapat mengakses pangan secara mudah dan murah dari aset pribadi di pekarangan rumah, dan kelebihan hasil produksi dapat dijual kepada tetangga maupun dipasarkan  kepada pedagang di pasar tradisional.

Pendapat senada dikemukakan Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi untuk mendorong unit pelaksana teknis (UPT) di seluruh Indonesia untuk menggelorakan semangat bertani mulai dari rumah tangga hingga ke lahan pertanian.

"Kita tunjukkan pada dunia bahwa pertanian Indonesia tetap optimis berjuang melawan Covid-19. Sektor pertanian adalah dewa penolong bagi seluruh lapisan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan, termasuk dari tingkat rumah tangga," kata Dedi Nursyamsi. (OL-13)

Baca Juga: Bintang Tenis dan Selebritas Galang Dana Lewat Laga Virtual

Baca Juga: Kabupaten Murung Raya Perkuat Cadangan Pangan Hadapi Covid-19



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya