Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

1,8 Juta Warga Jateng Terima JPS Covid-19

Akhmad Safuan
26/4/2020 08:45
1,8 Juta Warga Jateng Terima JPS Covid-19
Bupati Batang Wihaji (dua kiri) memberikan bantuan sembako di Posko Terpadu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Batang, Jateng.(ANTARA/Harviyan Perdana Putra)

JARING pengaman sosial (JPS) dalam berbagai bentuk bantuan sebagai upaya membantu warga yang terdampak covid-19 segera dicairkan. Diperkirakan sebanyak 1,8 juta di Jawa Tengah akan mendapatkan JPS.

JPS itu akan diberikan kepada warga dalam bentuk sembako maupun tunai.

Kucuran JPS itu diharapkan dapat meringankan beban warga yang tengah memasuki bulan Ramadan di tengah berbagai kebijakan pemerintah untuk menanggulangi covid-19 seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB), pembatasan kegiatan masyarakat (PKM), isolasi, dan karantina warga.

"Bantuan sembako melalui desa dan rukun terangga (RT) mulai diberikan kepada warga di sini, tapi tidak tahu siapa saja yang menerima karena hampir dibagikan secara merata," kata Dewi, 43, warga di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah

Baca juga: Penyekatan Perbatasan Daerah Efektif Berlaku

Seorang sopir di Genuk, Kora Semarang, Ashar, 51, mengatakan bantuan sembako telah diterima hampir sebagian besar warga melalui masing-masing RT. Tetapi, bantuan tunai belum, sehingga banyak warga masih menunggu.

"Seperti saya, sudah hampir sebulan tidak kerja dan tidak ada penghasilan," aku Genuk.

Sementara itu, meski bantuan dana tunai belum diberikan, di berbagai daerah lain seperti Blora, Grobogan, Pati, Kudus, Rembang, Jepara, Demak, Kendal, Batang, dan Pekalongan, batuan sosial berupa sembako juga telah mulai dibagikan.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora Indah Purwaningsih mengatakan telah kenyiapkan berbagai program JPS sebagai upaya menanggulangi dampak civid-19 baik berupa sembako maupun tunai.

"Kita sudah siapkan semua program JPS baik warga yang sudah masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) maupun yang belum masuk," kata Indah saat memberikan keterangan di Media Center Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Blora.

Selama ini, kata Indah, bantuan sosial telah diberikan berupa sembako untuk 108.969 rumah tangga. Bansos sembako regular yang selama ini sudah ada dari Kemensos untuk 64.326 keluarga senilai dari Rp110 ribu naik menjadi Rp150 ribu per bulan sejak Januari lalu.

Namun, dengan adanya Covid-19, ujar Indah Purwaningsih, maka 64.326 keluarga ini mendapat tambahan menjadi Rp200 ribu dalam bentuk sembako yang selama ini sudah dilaksanakan dalam jangka 12 bulan (Januari-Desember) dan Kemensos kembali memberikan bansos sembako perluasan sebanyak 33.184 keluarga senilai Rp200 ribu selama 9 bulan (April-Desember)

Sesuai surat dari Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos Nomor 769/6.3.1/BS02/04/2020 tanggal 22 April 2020, lanjut Indah, Blora mendapat peralihan bank penyalur dari BNI ke BRI, sehingga penyaluran menunggu selesainya migrasi administrasi dari BNI ke BRI.

"Bansos tunai Rp600 ribu per orang per bulan, Blora mendapatkan kuota sebanyak 10.768 disalurkan melalui kantor pos (April-Juni)," tambahnya.

Selain itu juga, lanjut Indah, masih ada 681 keluarga belum masuk DTKS ditanggulangi Pemkab Blora akan diberikan bantuan selama empat bulan (April-Juli), Pemkab Blora juga mendata masyarakat terdampak non-DTKS sebanyak 13.502 keluarga diberikan Rp200 ribu (April-Juli).

Hal serupa juga disampaikan Plt Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Kudus Sunardi bahwa daerahnya mendapatkan JPS untuk 62 ribu keluarga berupa sembako senilai Rp200 ribu bersumber dari APBD Kudus dan sebanyak 6.573 keluarga mendapat BLT Rp600 ribu per keluarga bersumvervdari APBN.

Selain itu juga, lanjutnya, masih ada babtuan bersumber dari Pemprov Jateng yang tersedia 100 ton beras.

"Bantuan berasal dari APBN, APBD Provinsi Jateng, APBD Kudus dan Dana Desa nantinya saling nelengkapi dan tidak terjadi tumpang tindih," katanya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sebelumnya, kepada Media Indonesia, mengatakan baik Pemerintah Pusat, Provinsi, maupun daerah telah duduk bersama menata JPS yang bakal disalurkan untuk warga agar tidak sampai tumpang tindih.

"Ada sekitar 1,8 juta warga di Jawa Tengah kami jadikan sasaran untuk program bantuan sosial itu, dalam waktu dekat dana tunai segera disalurkan menyusul bantuan sembako yang sudah mengalir," ungkap Ganjar. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya