Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
GUBERNUR Sumatra Selatan Herman Deru menekankan agar setiap Kabupaten/Kota di Sumsel terus memperketat akses keluar masuk sehingga penularan wabah Covid-19 tidak semakin luas. Hal itu disampaikan Herman Deru saat meninjau langsung Posko Terpadu Pemantauan dan Pengendalian Covid-19 di Kabupaten OKU Timur, Jumat (24/4).
Menurutnya, langkah penanganan Covid-19 di Kabupaten OKU Timur patut diberikan apresiasi. Dimana meski persiapan dilakukan mendadak namun peralatan yang disiapkan sudah cukup baik.
"Langkah diambil Kabupaten OKU Timur ini sudah baik walaupun persiapannya dadakan. Kendaraan yang melintas wajib dilakukan pemeriksaan di Posko ini. Sampai hari ini beberapa Kabupaten termasuk OKU Timur masih zero kasus. Kedisiplinan masyarakatnya dan maupun para pendatang yang melintas juga menjadi pendukungnya," kata dia.
Kendati begitu, dia meminta agar pemeriksaan terhadap seluruh masyarakat harus dilakukan dengan sopan sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru.
"Pencegahan ini tetap harus memggunakan cara timur yang mengedepankan sopan santun. Jangan sampai nantinya terjadi insiden yang tidak diinginkan. Tenaga medis mulai dari yang ada di depan sampai benteng terakhir seperti dokter maupun perawat, saya lihat sudah bekerja dengan maksimal," terangnya.
Namun, lanjutnya, jika nantinya ditemukan ada masyarakat yang datang dari daerah yang terpapar tetap harus diberikan tindakan sopan yang tegas.
"Artinya mereka bisa menjadi pembawa. Disini harus ada ketegasan dari aparat untuk dilakukan karantina dan penegakan hukum harus dilakukan tanpa tebang pilih," tegasnya.
Selain itu, ia juga meninjau dapur umum yang didirikan di lokasi Posko. Dapur umum tersebut itu didirikan juga untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. "Dapur umum ini juga sudah berjalan. Ini menjadi penanda jika penanganan Covid-19 di Sumsel didukung oleh semua pihak termasuk kabupaten/kota," pungkasnya. (OL-13)
Baca Juga: Penerapan PSBB di Sumbar Belum Optimal
Baca Juga: Penyekatan Pemudik di Jawa Tengah Mulai Diaktifkan
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Munculnya kembali covid-19 tentu perlu diantisipasi. Karena itu, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memitigasi penyebaran covid-19, terutama pada sektor pariwisata.
Saat ini, kelima pasien tersebut hanya bergejala ringan. Mereka sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bupati memastikan terpaparnya warga tersebut saat yang bersangkutan berada di luar daerah.
Galeri menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar, namun tetap waspada menghindari penularan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved