Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Masker Gratis Bagi Tetangga dari Seorang Ibu Petani

Ignas Kunda
22/4/2020 09:11
Masker Gratis Bagi Tetangga dari Seorang Ibu Petani
Imelda Jui, petani asal Kelurahan Nageoga Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo, NTT, menjahit ratusan masker untuk dibagikan ke tetangga.(MI/IGNAS KUNDA)

IMELDA Jui, perempuan berusia 56 tahun, warga Kelurahan Nageoga Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo, NTT, telah sejak sebulan terakhir, menjahit ratusan masker kain untuk dibagikan secara gratis bagi para tetangga dan keluarganya. 

Tidak saja masker ukuran besar untuk orang dewasa, Imelda bahkan membuatkan masker ukuran kecil, khusus untuk anak-anak dan balita. Bahan masker kain tersebut berasal dari sisa-sisa kain milik pelanggannya. Sebab selain bertani, Imelda membuka usaha menjahit kecil-kecilan di rumahnya, untuk mendukung perekonomian keluarganya.

“Sisa-sisa kain yang tak terpakai itulah, yang kemudian saya jahit menjadi masker kain untuk tetangga sekitar. Karena itu, motif dan warna masker-masker macam-macam. Tidak jarang, sebuah masker terangkai dari beberapa jenis dan warna kain berbeda,“ katanya, baru-baru ini.

Imelda menuturkan bahwa dirinya menjahitkan lalu membagikan masker gratis kepada para tetangganya sebagai bentuk kepedulinnya melawan virus korona dalam keterbatsannya sebagai petani untuk bisa elakukan sesuatu walaupun sederhana.

"Ini hanyalah hal kecil dan sederhana yang bisa saya lakukan dari keterbatasan saya. Sebab saat ini, seluruh dunia harus bekerja sama melawan virus korona," katanya. 

Baca juga: RSK Ngesti Waluyo Kekurangan Masker Bedah

Imelda menyatakan bahwa saat ini, masker sangat sulit ditemukan di Kecamatan Boawae. Kalaupun ada pasti harganya melambung tinggi. Makanya ia berusaha membantu dengan memanfaatkan kain sisa jahutan agar tidak terbuang percuma. Imelda akan terus menjahit masker sepulangnya dari bekerja di sawah.

"Semoga ada kesehatan, ada waktu dan ada bahan  supaya saya bisa tetap membuat masker. Seberapapun yang siap, akan saya bagikan secara cuma-cuma," harapnya. 

Mira Esmiralda, salah seorang warga Kecamatan Boawae yang menerima masker gratis dari Imelda, menyatakan bahwa dirinya tidak menyangka memperoleh masker secara cuma-cuma. Terlebih, lanjut Mira, pemberian itu bukan datang dari orang kaya atau berkedudukan tinggi.

"Sejujurnya saya tidak menyangka akan mendapatkan masker gratis, Ibu Imelda dan suaminya adalah petani dengan empat orang anak. Ibu Imelda juga hanya lulusan SD dan telah lanjut usia. Seharusnya, setelah pulang dari sawah, Ibu Imelda beristirahat.Tetapi beliau malah lanjut bekerja menjahit masker kain untuk dibagikan secara gratis," tuturnya.

Kemurahan hati Ibu Imelda tersebut mendorong Mira untuk menyumbangkan kain untuk kemudian dijahitkan menjadi masker oleh Imelda. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya