Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Hadapi Covid-19, Gereja Ajak Umat Tingkatkan Pangan Mandiri

Ferdinandus Rabu
21/4/2020 13:00
Hadapi Covid-19, Gereja Ajak Umat Tingkatkan Pangan Mandiri
Hadapi Covid-19, gereja ajak umat tingkatkan pangan mandiri untuk jaga ketahanan pangan.(MI/Ferdinandus Rabu)

Ketahanan pangan menjadi salah satu strategi untuk melindungi warga menghadapi pandemi Covid-19. Saat ini, sejumlah upaya pun terus dilakukan termasuk oleh pihak Gereja Keuskupan Larantuka, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur. Gereja mengajak warga untuk mengadakan pangan secara mandiri demi menjaga ketersediaan pangan.

Seperti yang digaungkan oleh Pastor Paroki Santu Yoseph Riangkemie, di Desa Riangkemie, Kecamatan Ile Mandiri, Romo Donatus Kolin, Pr, Selasa (21/4). Romo Donatus mengaku terus mengimbau dan memotivasi warga desa ini untuk memberdayakan lahan bagi pengembangan pangan mandiri. Sehingga bisa membantu menjaga kondisi tubuh dalam menghadapi wabah corona saat ini,

''Ya, kami dalam hal ini gereja juga punya kepedulian dan perhatian terkait kodisi saat ini. selain menjaga pola hidup bersih dan sehat, ketahanan pangan juga tentu dibutuhkan dalam menghadapai wabah covid-19, sehingga kami selalu mengajak warga paroki dan petani di sini untuk semangat menanam demi menjaga ketahanan pangan. Di tengah pandemi covid-19 ini, pangan yang tersedia mendukung ketahanan tubuh agar tetap sehat,'' pungkas Romo Donatus.

Baca Juga: Pemuda Ini Menggerakkan Pertanian di Kampung Pedalaman Papua

Romo Donatus pun melanjutkan, tidak hanya memberikan motivasi dan himbauan, tetapi juga berpartisipasi memberdayakan pekarangan dan lahan yang ada dengan berbagai tanaman pangan seperti jagung, padi, singkong, dan sayur mayur.

''Hampir setengah hektare lahan di paroki ini, kami tanami sejumlah tanaman pangan seperti padi, jagung, ubi, dan beberapa jenis sayur mayur. Hal ini untuk memotivasi warga agar selalu memberdayakan lahan dan pekarangan yang ada untuk meningkatakan pengadaan pangan mandiri. Jika setiap warga mampu memberdayakan pekarangan masing-masing, tentunya ketahanan pangan pun bisa terjaga. Lahan di sini memang sebagian besar merupakan lahan tadah hujan, tetapi semangat para warga dan petani di sini cukup bagus. Sehingga saat ini mereka tetap semanagat menanam. Kita harap pula di saat wabah covid ini, ketersediaan pangan di desa ini tetap terjaga,'' ungkap Romo Donatus.

Tidak haya padi, pihak gereja pun memberikan pemdampingan terkait pengembangan pangan alternatif seperti sorgum yang juga bernilai gizi tinggi, karena tanaman sorgum yang sangat cocok untuk kondisi iklim di Flores Timur.

Baca Juga: Cungkil Karang untuk Bertani, Milenial NTT Raup Omzet Rp200 Juta

Ketua Yaspensel Keuskupan Larantuka, Romo Benyamin Daud mengakui terus memberikan pendampingan bagi para petani melalui motivasi dan penyiapan lahan dan benih untuk pengembangan tanaman sorgum sehingga bisa membantu mengatasi krisis pangan di daerah ini.

''Kami dari Yaspensel memang selalu melakukan pendampingan bagi para petani untuk pengembangan tanaman sorgum yang sangat cocok ditanam di daerah ini. Dan saat ini dari pendampingan kami, sudah ada sekitar 200 hektar tanaman sorgum yang ditergetkan akan menghasilkan 400 ton,'' ungkap Romo Benyamin. (FB/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya