Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Wali Kota Semarang masih Pertimbangkan PSBB

Akhmad Safuan
21/4/2020 11:10
Wali Kota Semarang masih Pertimbangkan PSBB
Seorang tukang becak menanti penumpang di tengah sepinya Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/4/2020).( ANTARA FOTO/Aji Styawan)

PEMERINTAH Kota Semarang, Jawa Tengah belum akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) karena masih mengkaji secara mendalam dan menghitung dampak, terutama menyangkut mobilisasi ribuan warga daerah sekitar yang masih bekerja di kota ini. Saat ini Pemkot Semarang baru membatasi akses menuju Simpang Lima mulaik pukul 18.00-06.00 WIB.

"Kita masih membutuhkan waktu untuk berhitung dan melakukan kajian secara mendalam terkait penerapan kebijakan PSBB tersebut," kata Hendrar Prihadi, Selasa (21/4).

Perhitungan dan kajian yang dimaksud, demikian Hendrar Prihadi, bukan faktor anggaran maupun kesiapan, tetapi faktor efektifitas penerapan PSBB mengingat mobilisasi warga dari daerah sekitar seperti Demak dan Kendal untuk bekerja dan mencari nafkah seperti di pabrik-pabrik di Kota Semarang masih tinggi. 

"Setiap hari bisa kita lihat ribuan warga kedua daerah mobilisasi ke sini itu masih tinggi," imbuhnya.

Hendrar sangat memahami permintaan Gubernur Jawa Tengah agar Pemkot Semarang menetapkan PSBB karena hingga saat ini kasus positif korona di wilayah itu sudah mencapai 125 kasus.  Selain itu di Kota Semarang, warga yang tinggal di sana tidak hanya orang-orang kaya tetapi juga golongan ekonomi lemah. Dengan adanya PSBB banya warga akan kehilangan pekerjaan. 

baca juga: Satu PDP Baru Covid-19 Ada di Raja Ampat

"Kalau ditanya siap, kita siap saja namun hal itu harus dihitung srcara cermat agar semua dapat berjalan lancar dan tujuan PSBB tercapai," ujar Hendrar.

Ia pun akan mendiskusikan dengan Forkompinda dan seluruh pihak agar pada saat pelaksanaan PSBB dapat menemukan langkah tepat. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik