Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Kampanye Unik Anti-Covid-19 Ala Ganjar Pranowo

Haryanto
19/4/2020 09:01
Kampanye Unik Anti-Covid-19 Ala Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengenakan kaos yang digunakannya sebagai media kampanye anti-covid-19.(MI/Haryanto)

"CUCI  Tangan Terus Biar Gak Kena Corona Virus". Itu merupakan salah satu lain tulisan di kaos yang dipakai setiap hari oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar menggunakan tulisan-tulisan di kaosnya untuk menyosialisasikan bahaya virus korona.

Ada juga kaos yang menampilkan bahasa Jawa misalnya 'Nyedak Keplak' (Mendekat Tampar!), dan 'Lagi Wabah Becik Ning Omah' (Sedang wabah lebih baik di rumah saja).

Untuk sosialisasi penggunaan masker, Ganjar menampilkan kaus bertuliskan 'Maskeran Keren'. Desainnya unik, karena jika dilihat dari jauh, orang akan membacanya sebagai 'Mas Keren'.

Baca juga: 1.205 Warga Temanggung Kehilangan Pekerjaan Akibat Covid-19

Selain itu, ada juga kaus bertemakan mudik, yakni 'No Mudik No Cry' dengan gambar wajah Ganjar mengenakan wig ala Bob Marley.

Ganjar selalu mengenakan kaus-kaus tersebut dalam berbagai kesempatan. Tiap hari, ia berkeliling ke berbagai penjuru daerah dengan sepeda atau sepeda motor. Ia mengedukasi warga tentang penggunaan masker, cuci tangan, dan pentingnya physical distancing. Ganjar juga mengunjungi posko covid-19 dan balai karantina di desa-desa.

Bahkan, saat sesi wawancara, kaus itu juga dikenakannya. Walhasil, banyak warga dan netizen yang salfok (salah fokus) dengan kaos. Mereka menyukainya dan berminat memesan.

"Karena yang ingin punya banyak, saya bilang ke teman-teman untuk dibuka preorder saja. Semua bisa pesan dengan sekalian donasi, jadi harganya ditinggiin, keuntungan semua untuk donasi," kata Ganjar.

Hanya dalam kurun tiga hari, tercatat ada pemesanan sekitar 2.500 kaus.

Order datang dari penjuru Nusantara. Bahkan ada yang memesan dari Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Taiwan.

"Ini adalah bentuk kerja sama kepedulian terhadap sesama, wujud gotong royong masyarakat," ujar Ganjar.

Saat ini, dari penjualan kaus itu telah terkumpul donasi sebanyak Rp170 juta. Sebagian telah digunakan untuk membuat masker kain sebanyak 20 ribu buah.

Dalam proses produksi kaus dan masker, Ganjar sengaja melibatkan sejumlah konveksi-konveksi berskala kecil di berbagai daerah sebagai upaya untuk kembali menghidupkan ekonomi kerakyatan bagi kalangan yang terdampak wabah covid-19.

Masker-masker itu kemudian dibagikan secara gratis kepada sejumlah masyarakat yang membutuhkan. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya