Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
SEJUMLAH Jurnalis yang bertugas di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur diusir secara tidak terhormat oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo Ellya Dewi di depan pintu masuk ruangan posko Covid-19 yang bertempat di Kantor Bupati Nagekeo, Jumat (17/4).
Ellya mengusir wartawan saat hendak dikonfrimasi soal meninggalnya satu orang warga Kecamatan Nangaroro, yang sebelumnya berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan data terkini kasus Covid 19 di Nagekeo.
Bukannya memberi jawaban, Kadis Kesehatan Kabupaten Nagekeo, itu malah mengeluarkan kata-kata kasar.
”Keluar keluar, yang berhak masuk ke ruangan ini hanya orang-orang yang berkepentingan, yang bukan berkepentingan dilarang masuk,” hardiknya sembari membanting pintu.
Sejumlah Jurnalis yang berdiri di depan pintu pun terdiam tertegun malu akhirnya berdiri dan mendengarkan ocehan dari Kadis Kesehatan tersebut.
Baca juga : Gubernur Babel Pastikan Stok Beras Aman Jelang Ramadan
Salah satu wartawan berusaha untuk menjelaskan bahwa kedatangan para wartawan ke tempat tersebut adalah atas arahan Sekda Nagekeo tak berbuah hasil. Ellya tetap melarang para wartawan untuk tidak memasuki ruangan posko.
"Keluar, keluar. Ruangan ini hanya untuk yang berkepentingan. Yang lain tidak boleh masuk." katanya sambil menahan pintu dari dalam.
Perilaku yang tidak layak ditunjukkan oleh seorang pejabat Kepala Dinas Kesehatan ini menuai kecaman oleh para jurnalis Nagekeo.
Dony Moni ketua Aliansi Jurnalis Nagekeo mengecam tindakan dan perilaku sang kadis. Menurutnya, sangat tidak layak dan sikap yang buruk ditunjukkan oleh seorang pejabat.
Doni menegaskan, etika yang ditunjukkan oleh Kadis Kesehatan Nagekeo seakan menutupi informasi yang akan disampaikan kepada publik terkait Covid-19.
"Jika Pemda Nagekeo menyiapkan salah satu media center bagi kami tidak apa-apa, namun Pemerintah Nagekeo tidak menyiapkan media center, ya wajarlah para jurnalis mendatangi ruangan posko covid-19, namun kenapa kami diusir seakan-akan kami ini hewan ?," tukas Doni
Ia menyampaikan, Pemda Nagekeo harus mempertimbangkan secara baik jika Ellya Dewi masih menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo, karena secara etika tidak layak ditunjukan kepada para jurnalis Nagekeo.
"Harus copot dari Kadis Kesehatan Kabupaten Nagekeo karena kita mau sebarkan informasi yang baik dan benar kepada publik malah dihalangi seakan-akan covid-19 hanya dia saja yang tahu dan dia saja yang mengerti. Dan menutup ruang komunikasi dengan para jurnalis yang ada di Nagekeo," jelasnya.
Ia menyatakan bahwa semua jurnalis di Nagekeo sangat kecewa dengan tindakan seperti itu. Jika memang tidak bisa memberikan keterangan sampaikan secara baik-baik bukan dengan cara mengusir seperti itu.
"Mau jujur perlakuan tadi saya kecewa benar..Anehnya saat penyerahann APD teman-teman wartawan masuk aman-aman saja. Kenapa saat mau konfirmasi berita dilarang? Disaat butuh wartawan diijinkan masuk dan disaat tidak butuh lagi diusir," ungkapnya kecewa.
Baca juga : Pemkab Gowa Kaji Terapkan PSBB
Sementara itu, Sekda Kabupaten Nagekeo, Lukas Mere, yang sebelumnya ditemui para jurnalis di Kantor Bupati Nagekeo, telah mengkonfirmasi kepada Kadis Kesehatan untuk memberikan keterangan pers kepada para jurnalis terkait informasi perkembangan Covid-19 ini.
Lukas Mere pun mendatangi ruangan posko Covid-19 dan sempat berbicara dengan Ellya di dalam.
"Saya sangat kecewa dengan etika yang tunjukan oleh Kadis Kesehatan kepada para jurnalis, seharusnya ibu Kadis Kesehatan menerima dan menyampaikan keterangan kepada para jurnalis secara baik-baik, jangan mengusir seperti ini, saya sendiri tidak bisa memberikan keterangan pers kepada para jurnalis karena karena yang lebih tahu ini hanya ilmu medis," tegasnya.
Sekda Nagekeo Lukas Mere menyatakan bahwa pihaknya akan segera memanggil Kepala Dinas Kesehatan untuk meminta penjelasan tentang kejadian tersebut.
"Besok saya akan panggil yang bersangkutan," katanya singkat. (OL-7)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved