Anggaran Dipotong, Pakan Satwa GLZoo masih Sesuai Standar Gizi

Agus Utantoro
15/4/2020 07:30
Anggaran Dipotong, Pakan Satwa GLZoo masih Sesuai Standar Gizi
GLZoo Yogyakarta melakukan pengetatan pengeluaran, seiring dengan penutupan destinasi wisata tersebut dari karena pandemi covid-19.(MI/AGUS UTANTORO)

DAMPAK penutupan destinasi wisata karena pandemi covid-19 di Kebun  Binatang Gembira Loka (GLZoo) Yogyakarta yang paling nyata ialah pemasukan nol rupiah.

Untuk mengurangi beban pengeluaran, GLZoo Yogyakarta, tidak melakukan  pemutusan hubungan kerja namun merumahkan sebagian karyawannya dengan memberikan gaji 40% kepada 65 karyawan, dan sebagian karyawan lainnya menjalankan pekerjaan dari rumah atau work from home. 

Mereka yang bekerja dari rumah ini sebanyak 43 orang dan mendapat gaji sebesar 50%. Di sisi lain, GLZoo tetap melakukan perawatan satwa dengan baik.

"Pemberian pakan satwa untuk koleksi kebun binatang itu masih aman  seperti hari biasa saat operasional," kata Kabag Humas GLZoo, Eros Yan  Renanda, Selasa (15/4).

Ia menambahkan, untuk mencegah penyebaran covid-19 ini manajemen GLZoo  Yogyakarta menutup destinasi wisata ini sejak 22 Maret lalu.

Dikatakan, penutupan tersebut terjadi untuk yang pertama  22 Maret -31 Maret dan kemudian diperpanjang hingga 30 April mendatang.

"Selama tutup, GLZoo tidak ada pemasukan sama sekali.  Tapi untuk  perawatan satwa dan pemberian pakan masih aman-aman saja," kata Eros.

Baca juga: Dampak Covid-19 Manajemen GLZoo Rumahkan Sebagian Karyawan

Kanit Nutrisi GLZoo, Paramitha Adelia  menambahkan  selama  penutupan  GLZoo dari kunjungan wisata, pasokan pakan satwa tidak menghadapi  kendala karena seperti pakan ikan berupa pelet dan daging untuk harimau  masih tersedia stok.

"Sejak beberapa minggu  lalu kami sudah ada stok pakan ikan dan daging. Makanan segar untuk satwa lainnya juga oke-oke saja, tidak ada kendala,"  ucap Paramitha Adelia yang akrab disapa Tata.

Meski demikian ia mengakui, besaran dana yang dikeluarkan untuk  pemberian pakan ini terjadi sedikit penghematan.

Tata menyebutkan, dalam kondisi normal, anggaran untuk pakan satwa pada  kisaran Rp70 juta - Rp80 juta per minggu. Sementara saat ini anggaran berkisar Rp60 juta - Rp70 juta per minggu. Meski terjadi penurunan anggaran, Tata memastikan, semua masih sesuai dengan standar nutrisi bagi satwa.

"Biaya paling banyak dikeluarkan untuk pakan gajah, antara Rp10 juta - Rp11 juta per minggu, untuk delapan ekor gajah koleksi  kami," tambahnya. 

Menurut Tata, beberapa waktu lalu, satu gajah betina beranak. Anak gajah tersebut, lahir pada  Rabu (25/3) berkelamin betina. 

Anak gajah ini lahir dari induk Sinta, 21 tahun yang berasal dari Pusat  Konservasi Gajah Seblat, Bengkulu, masuk di GLZoo pada 2015 yang berpasangan dengan gajah jantan Argo, 30 tahun yang  didatangkan dari  Pusat Latihan Gajah Way Kambas dan masuk ke GLZoo pada 1996.

Dengan kelahiran gajah Sinta ini berarti GL Zoo kini memiliki koleksi 9 ekor gajah. Bayi gajah ini lahir normal dengan berat 98 Kg, tinggi 84 Cm dan lingkar dada 1,09 m. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya