Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Blora Siapkan Makam Khusus Untuk Korban Covid-19

Akhmad Safuan
14/4/2020 08:19
Blora Siapkan Makam Khusus Untuk Korban Covid-19
Bupati Blora Djoko Nugroho (tengah) menjelaskan pemkab telah menyiapkan lahan pemakaman untuk korban virus korona.(MI/Akhmad Safuan)

HINGGA kini belum ditemukan kasus positif covid-19 di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Namun demikian pemkab setempat telah mempersiapkan dan mengantisipasinya mulai dari logistik hingga pemakaman khusus untuk korban covid-19 meninggal dunia.

"Tidak boleh terjadi ada penolakan jenazah korban covid-19 yang meninggal, apalagi jenazah seorang pejuang seperti dokter, perawat dan tenaga medis," kata Bupati Blora Djoko Nugroho di media center Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Blora, Selasa (14/4)

Belajar dari peristiwa di Kabupaten Semarang, lanjut Djoko Nugroho, terasa menyedihkan seakan tidak punya hati nurani, petugas medis RS Kariyadi banyak berjasa menyembuhkan pasien Covid-19, namun dirinya sendiri justru kena dan meninggal tapi jenazahnya ditolak oleh warga. 

"Itu tidak boleh terjadi di Blora," tegasnya.

Djoko Nugroho mengatakan covid-19 ini bencana non alam, orang yang terkena tidak akan pernah tahu dan mereka yang meninggal sebagai syuhada, sehingga ketika akan dimakamkan diminta kepada warga Blora tidak ada yang menolak.

Pemkab Blora sudah menyiapkan daerah Polaman, Desa Sendangharjo, Kecamatan Blora Kota, Kabupaten Blora sebagai tempat pemakaman bagi pasien meninggal dunia karena covid-19.Sedangkan korban korona yang meninggal dari kalangan tenaga medis seperti dokter, perawat dan tenaga medis lainnya akan dimakamkan di taman makam pahlawan. 

"Jika itu terjadi maka dengan penuh kehormatan dan kebanggaan kita makamkan di TMP," ujarnya.

baca juga: ODP Covid-19 di Klaten Akumulatif 1.437 Orang, 2 Positif

Langkah menyiapkan makam untuk korban covid-19 ini, menurut Djoko Nugroho mengingat perkembangan nasional dan khususnya Jawa Tengah angkanya pasien positif dan PDP korona terus bertambah. 

"Apalagi hingga saat ini belum ada obat yang mujarab untuk menghentikan virus ini. Hanya perilaku masing-masing orang yang bisa menghentikan," kata Djoko Nugroho. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik