Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MENYIASATI bantuan alat pelindung diri (APD) dari pemerintah tidak mencukupi, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, membuat alat pelindung diri (APD) sendiri berupa baju hazmat.
Pembuatan baju hazmat tersebut untuk memenuhi persediaan dalam menangani pasien yang diduga terpapar virus Korona atau Covid-19.
Baca juga: Arus Pemudik Menurun, Gubernur Ganjar: Terima Kasih
Hal itu disampaikan Direktur RSUD Bumiayu, Zunan Arif BS di Bumiayu kepada jurnalis, Kamis (9/4/2020). "Berapa pun yang disediakan, baik oleh pemerintah daerah maupun Dinkes (Dinas Kesehatan) tidak akan cukup. Apalagi itu sekali pakai, jadi pasti kebutuhan banyak," ujar Zunan.
Zunan menyebut RSUD Bumiayu bekerja sama dengan salah satu karyawannya yang memiliki usaha konveksi. "Kami bekerja sama dengan pengrajin konveksi yang kebetulan juga salah satu karyawan di RSUD Bumiayu," kata Zunan..
Baca juga: Ketua NasDem Papua Barat Sumbang Sembako ke Warga Disabilitas
Dia bertutur baju hazmat yang dibuat konveksi itu sudah memenuhi standar dan sama dengan keluaran pabrik. Bahan yang digunakan juga standar sesuai dengan ketentuan.
"APD buatan sendiri cukup bagus sesuai dengan standar untuk pelindung bagi petugas medis dalam menangani pasien terduga penderita virus korona atau covid-19," katanya.
Kepala Seksi/Kasi Pelayanan RSUD Bumiayu H Wijayanto mengatakan, sejak dua bulan terakhir dengan merebaknya wabah Covid-19 pihaknya kesulitan untuk mendapatkan APD baik baju hazmat maupun masker.
"Arahan direktur RSUD karena sulit untuk mendapatkan APD maka diupayakan bisa membuat sendiri, karena ada karyawan yang juga memiliki usaha konveksi," ucapnya.
Wijayanto menerangkan selanjutnya dicoba dibuat dengan bahan standar dan setelah diajukan ke Dinkes, ternyata memenuhi sarat diterima dan cukup memenuhi standar.
"Sejak itu RSUD Bumiayu langsung produksi sendiri untuk memenuhi kebutuhan," terang Wijayanto.
Menurut Wijayanto kebutuhan APD seperti baju hazmat cukup banyak, karena untuk sekali pakai. Baju hazmat dipakai oleh petugas medis ketika merawat atau menangani pasien terduga Covid-19. "Pasiennya juga mengenakan pakai hazmat trersebut," jelasnya.
Frida Ariyani karyawan RSUD Bumiayu yang juga pemilik usaha konveksi itu mengaku, pembuatan APD bermula dari kelangkaan dan RSUD Bumiayu yang memintanya untuk bisa membuat sendiri.
"Berangkat dari kelangkaan APD, pak direktur minta kami bisa membuat sendiri," ujar Frida.
Dia menyebut, hasil APD juga telah dinyatakann memenuhi standar oleh Dinas Kesehatan. "Sekarang banyak permintaan dari luar, seperti Kuningan, Semarang, dan lainnya," kata Frida.
Frida menjelaskan, konveksinya rata-rata mampu meproduksi 300 pakaian. (X-15)
SUPARDJI RASBANA
program ini tetap dijalankan, sebagai komitmen dalam penguatan integritas di semua lini dan sektor.
Diduga kapal berasal dari luar Pulau Jawa dan hanyut terbawa arus laut hingga akhirnya terdampar di wilayah pesisir pantai Brebes.
KABUPATEN Brebes, Jawa Tengah, akan mengekspor bawang merah sebanyak 11.800 ton ke tiga negara di Asia Tenggara pada tahun 2025. Ekspor ini akan dimulai saat Festival Bawang Merah Brebes .
Pada hari terakhir Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) hanya sejumlah guru yang siap melayani pendaftaran. Namun, tak nampak para calon siswa yang datang mendaftar.
Koperasi Desa Merah Putih di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, telah terbentuk 100%. Ini menjadikan Brebes, sebagai kabupaten kedua di Jawa Tengah yang Kopdes-nya telah terbentuk seluruhnya.
Melalui program Beresi Pupuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes meresmikan Kios Pupuk Lengkap (KPL) Unggul Perkasa di Desa Limbangan, Kecamatan Kersana, Brebes.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved