Pemkot Sukabumi Targetkan Pekan Depan Punya RS Darurat Covid-19

Benny Bastiandy
04/4/2020 12:35
Pemkot Sukabumi Targetkan Pekan Depan  Punya RS Darurat Covid-19
Ilustrasi(ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

PEMERINTAH Kota Sukabumi, Jawa Barat, berencana membuat rumah sakit darurat sebagai upaya antisipasi penanganan Covid-19. Ada beberapa lokasi fasilitas umum yang jadi alternatif dijadikan rumah sakit darurat. Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, mengatakan rencana pembuatan rumah sakit darurat sudah dibahas intensif dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dan Dinas Kesehatan. Ia berharap pekan depan rumah sakit darurat itu sudah bisa terwujud.

"Insya Allah segera dibuat. Ada beberapa alternatif lokasi, GOR Merdeka, Gedung Juang, dan di RSUD R Syamsudin SH," terang Fahmi, Sabtu (4/4).

Fahmi menuturkan keberadaan rumah sakit darurat sebagai bentuk antisipasi sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan. Beberapa alternatif lokasi yang dipilih cukup untuk menampung pasien dalam jumlah banyak.

"Kalau untuk pasien yang sedang dalam perawatan masih tetap berada di rumah sakit awal. Tidak ikut dipindahkan ke rumah sakit darurat. Ini sebagai antisipasi saja," tegas Fahmi.

Sementara itu pada Jumat (3/4), Pemkot Sukabumi memberlakukan pengalihan arus kendaraan menuju ke arah Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lembaga Pendidikan Kepolisian (Lemdikpol) di Jalan Bhayangkara. Langkah itu dilakukan dalam kerangka menindaklanjuti arah Pemprov Jabar menghadapi rencana dilaksanakannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Pengalihan arus kendaraan ini sampai ada evaluasi selanjutnya. Kami hanya melaksanakan arahan dari provinsi menghadapi PSBB," terang Fahmi.

Rekayasa arus kendaraan yang melintas di Jalan Bhayangkara dilakukan dengan cara mengalihkan ke ruas Jalan Kabandungan dan Sriwedari, Jalan Aminta Azmali, dan Jalan Karamat. Di ruas jalan-jalan tersebut terdapat posko terpadu. Nantinya setiap kendaraan yang melintas akan diperiksa.

"Yang melintas di sini karena ada posko, nanti diperiksa posko terpadu. Ada TNI, Polri, kemudian pemerintah daerah. Jadi, secara terpadu dilakukan pemeriksaan," terang Fahmi.

Sementara bagi warga di sekitar ruas jalan yang jadi fokus pengalihan arus, Fahmi terus mengimbau agar tidak panik dan selalu tenang. Pengalihan arus kendaraan, lanjut Fahmi, merupakan hal biasa dalam proses PSBB.

baca juga: Sumut Butuh Rp825 Miliar Atasi Dampak Covid-19

"Jadi, mari bersama-sama menjalani proses ini dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.

Fahmi berkeyakinan, pengalihan arus, utamanya di ruas Jalan Bhayangkara tidak ada berdampak signifikan terhadap sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Artinya, Jalan Bhayangkara bisa dikatakan bukan jalur yang banyak melibatkan aktivitas masyarakat.

"Insya Allah, dampak sosial kemasyarakatan tidak akan terlalu tinggi," tandasnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya