Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Siagakan Rumah Sakit Darurat

Ins/Ssr/J-1
31/8/2020 05:45
Siagakan Rumah Sakit Darurat
Petugas bersiap memindahkan pasien memasuki Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (24/3).(ADITYA PRADANA PUTRA)

KAPASITAS tempat tidur di rumah sakit rujukan covid-19 di Jakarta sudah penuh seiring lonjakan kasus tiap harinya. Saat ini kasus positif virus menular tersebut mencapai 38 ribu lebih kasus.

“Saya pikir kapasitas rumah sakit di Jakarta sudah masuk tahap warning. Mungkin sekitar 90% kapasitas kamar sudah terisi,” kata pakar kesehatan Hermawan Saputra di Jakarta, kemarin.

Ia mengatakan, bukan tidak mungkin seluruh rumah sakit rujukan covid-19 di Jakarta akan overload atau melebihi daya tampung, jika ada penambahan kasus sebesar 800 tiap harinya atau naik 3.000 kasus untuk nasional.

“Untuk kasus di DKI Jakarta ini mengkhawatirkan dengan laju kasus beberapa hari terakahir. Walaupun ada yang dirawat atau isolasi mandiri tetap saja kenaikan kasus dengan gejala berat butuh perawatan intensif,” ungkap Hermawan.

Kemarin, jumlah kasus positif bertam­bah 1.114 dengan total kasus 39.280 kasus.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut, dari jumlah tersebut 385 kasus ialah akumulasi data tujuh hari sebelumnya yang baru dilaporkan. “Sebagian besar terpapar covid-19 saat libur panjang akhir pekan pada rentang 16-22 Agustus,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia.

Berdasarkan data, 70 % kasus positif kemarin ialah kasus yang diambil spesimen pada 24 dan 25 Agustus 2020. Jika dihitung mundur, masa inkubasi 6 hari (inkubasi adalah lama waktu dari virus masuk sampai dengan menimbulkan gejala), lalu pasien mengakses pemeriksaan PCR 1-2 hari kemudian, maka periode pe­nularan tertinggi terjadi pada 16-17 Agustus 2020.

“Angka pengambilan spesimen pada 27 Agustus juga cukup tinggi, perlu dipertimbangkan efek long weekend 2 minggu berturut-turut. Perlu adanya kewaspadaan dan usaha bersama, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, dalam melihat tren kenaikan kasus ini,” terang Dwi.

Selain itu, Dwi juga menyampaikan, un­tuk penambahan kemarin, 57% di an­taranya atau sebanyak 630 kasus baru ialah hasil tracking puskesmas, yang mana melakukan pemeriksaan kepada kontak erat pasien positif.

Hermawan Saputra mengaku meminta Ketua Komite Penanganan Covid-19 Erick Thohir untuk mewaspadai lonjakan kasus tersebut. “Saya sudah menyampaikan ke Erick Thohir. Adanya keterbukaan akti­vi­tas otomatis kasus naik terus. Terlebih ketika tidak ada kebijakan pengendalian covid-19 yang memadai,” ungkapnya.

Ia menyarankan sebaiknya Pemprov DKI Jakarta kembali mengetatkan akti­vitas yang menyumbang kasus covid-19. Menurut Hermawan, jika tidak ada kebi­jakan konkret untuk membatasi gerak war­ga, harapan untuk menekan penular­an covid-19 kecil.

“DKI Jakarta harus siap menerapkan PSBB lagi dalam rentan dua hingga tiga minggu ke depan,” kata Dewan Pakar Ikat­an Ahli Kesehatan Masyarakat Indone­sia tersebut.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik meminta Gubernur Anies segera mempersiapkan rumah sakit darurat. “Bisa nanti tempat-tempat seperti GOR (gelanggang olahraga) disulap menjadi rumah sakit darurat,” ujar politikus Gerindra itu. (Ins/Ssr/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya