Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mewaspadai bencana alam di daerah itu dalam 24 jam karena menghadapi cuaca ekstrem yang disertai hujan lebat, angin kencang dan sambaran petir.
"Semua petugas kebencanaan dan relawan berada di posko utama untuk melayani masyarakat jika terjadi bencana alam," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi di Lebak, Jumat (3/4).
Diprakirakan cuaca ekstrem berlangsung satu pekan ke depan, sehingga perlu diwaspadai bencana banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin kencang. Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak menjadikan daerah langganan bencana alam jika menghadapi cuaca ekstrem. Bahkan, awal 2020 diterjang banjir bandang dan longsor hingga dilaporkan sembilan orang meninggal dunia dan ribuan warga mengungsi. Selain itu juga infrastruktur jembatan, sekolah, pesantren, tempat ibadah hingga perumahan rusak berat hingga hanyut.
Oleh karena itu, BPBD Lebak mewaspadai cuaca ekstrem tersebut untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kami bergerak cepat melayani evakuasi pertolongan warga jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam," kata Kaprawi.
Ia mengatakan, saat ini, warga yang rawan terdampak bencana alam karena mereka tinggal di pemukiman yang lokasinya berdekatan dengan bantaran sungai, perbukitan dapat pegunungan,termasuk di wilayah hutan konservasi di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Selama ini, warga yang tinggal di daerah itu jika curah hujan tinggi maka sebaiknya mengungsi ke lokasi yang lebih aman dan nyaman.
"Kami minta warga tetap waspada agar tidak menjadi korban bencana alam sehubungan memasuki cuaca ekstrem itu,"; katanya.
baca juga: Cianjur Geser Sejumlah Anggaran
Ia menyebutkan, BPBD Lebak menyiapkan peralatan evakuasi guna menyelamatkan masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencana banjir dan longsor. Peralatan evakuasi itu, di antaranya perahu karet, pakaian pelampung, genset, gas,kendaraan operasional dan alat berat. Selain itu juga tenda, persediaan logistik dan obat-obatan agar tidak menimbulkan kerawanan pangan dan serangan penyakit.
"Kami mengutamakan penanganan keselamatan sehingga peralatan evakuasi itu harus dalam kondisi baik," terang Kaprawi. (OL-3)
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
Gelombang tinggi hingga 4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan dan ketinggian 2,5 meter di perairan Karimunjawa bagian timur.
Gelombang tinggi disertai angin kencang di perairan pantai selatan Cianjur dilaporkan terjadi sejak Senin (28/7).
Rentetan hujan deras terbaru telah menewaskan 30 orang di Beijing hingga Senin tengah malam dan memaksa 80 ribu lebih jiwa direlokasi.
Pemerintah di Thailand dan Vietnam bersiap menghadapi dampak Topan Wipha dengan mengerahkan berbagai perangkat tanggap darurat dan bencana.
Tidak ada korban jiwa, tapi jalan penghubung antar Kecamatan tertutup materil tanah longsor dan pohon tumbang
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
Peristiwa tanah longsor tersebut terjadi sekitar pukul 19.45 WIB, Rabu malam. Kedua korban pada saat kejadian sedang bermain tenda-tendaan bersama dua anak lainnya.
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
Dua orang pekerja bangunan tertimbun longsor saat sedang menggali fondasi rumah di kawasan Padasuka, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (18/7) malam.
Dinas PUPR Depok bersama warga telah melakukan upaya penanganan darurat sementara di beberapa titik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved