Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Riau Belum Bisa Uji Sampel Covid-19 di Lab Sendiri

Rudi Kurniawansyah
30/3/2020 12:46
Riau Belum Bisa Uji Sampel Covid-19 di Lab Sendiri
Ilustrasi(AFP/Hector RETAMAL )

MESKI Riau sudah ditunjuk untuk menjadi jejaring laboratorium pemeriksaan sampel Covid-19 berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) Nomor: HK. 01.07/Menkes/214/2020, hingga kini daerah penghasil migas itu masih belum bisa melakukan pengujian sendiri. Riau masih bergantung mengirimkan sampel korona ke laboratorium Kemenkes Jakarta.

Berdasarkan Kepmenkes Nomor: HK. 01.07/Menkes/214/2020 untuk wilayah kerja Riau terdapat dua jejaring laboratorium rujukan. Pertama Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jakarta sebagai laboratorium memiliki fungsi surveilans dan kedua Rumah Sakit Arifin Achmad Pekanbaru sebagai laboratorium tidak memiliki fungsi surveilans.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad (RSUDAA) Nuzelly Husnedi mengatakan laboratorium di RSUDAA belum mempunyai kelengkapan alat uji sampel Covid-19. Pihaknya beralasan masih mengupayakan pengadaan alat tersebut.

"Laboratorium RSUDAA belum punya alat pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction), dan sekarang sedang percepatan selengkapinya," kata Nuzelly di Pekanbaru, Senin (30/3).

Senada dengan itu, Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir menegaskan RSUDAA belum sebagai laboratorium pemeriksaan sampel Covid-19.

"Uji sampel untuk Riau seperti yang tertera di keputusan Menkes itu. Tapi RS AA belum sebagai laboratorium untuk uji sampel," tegasnya.

Sementara Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Riau dokter Indra Yovi mengatakan kesiapan laboratorium di Riau untuk pengujian cepat atau rapid test kasus korona. Di antaranya laboratorium RSUD Arifin Achmad dengan koordinasi dan kolaborasi bersama Fakultas Kedokteran Universitas Riau (Unri) serta Dinas Peternakan yang mempunyai alat konfirmasi Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Rapid test itu untuk deteksi massal. Ini metode screening massal. Jadi hasil rapid test belum tentu positif mengidap Covid-19. Harus dipastikan lagi oleh alat PCR di laboratorium. PCR ini ada di Dinas Peternakan dan kita akan kolaborasi. Apabila hasilnya positif, pasien akan diisolasi di rumah," jelas Yovi.

Menurut Yovi, dalam waktu dekat kepastian Riau akan diizinkan untuk melakukan pengujian sampel virus korona dapat diketahui. Dengan bisa melakukan pengujian sendiri di laboratorium di Riau maka dapat memangkas waktu dan masalah terbatasnya alat pelindung diri (APD) bagi tim paramedis korona.

"Dalam minggu ini hasilnya keluar. Kalau bisa periksa sampel sendiri, kita tidak perlu mengirim lagi ke Jakarta. Maka hasilnya dapat cepat diketahui," ungkapnya.

Sejauh ini, Riau telah menerima total sebanyak 6.800 alat rapid test Covid-19 dan 2.000 set APD. Sebanyak 4.800 atau 4 boks rapid test merupakan jatah bantuan pemerintah pusat dan sisanya dari bantuan pihak lainnya. Ribuan alat rapid test akan dikirimkan ke kabupaten dan kota dengan prioritas pemeriksaan kepada dokter dan tenaga medis serta orang dalam pemantauan (ODP).

baca juga: 

Dari update data Covid-19 Riau di situs corona.riau.go.id diketahui terdapat 10.678 ODP dengan 10.576 orang masih proses pemantauan dan 102 orang selesai pemantauan. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 105 orang dengan masih dirawat 74 orang, pulang dan sehat 30 orang, serta meninggal dunia 1 orang. Adapun jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Riau sebanyak 2 orang dengan 1 orang masih dirawat dan 1 orang sembuh. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya