Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mengucurkan anggaran Rp1,4 triliun untuk menangani dampak covid-19.
Di Jateng, kasus orang yang terinfeksi virus covid-19 terus bertambah. Hingga kini Dinas Kesehatan Jateng melaporkan ada 357 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), 63 orang positif covid-19 dan 54 orang dirawat. Sebanyak 7 orang meninggal dan 2 orang sembuh. Sementara itu jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 7.028 orang
yang menyebar merata di 35 kabupaten/kota.
"Pasien positif korona dan PDP dirawat di 61 rumah sakit rujukan. Namun, jumlah pasien positif covid-19 terbanyak ada di RSUP dr Kariadi Semarang, yakni 25 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo.
Baca juga: Sebaran Korona di Jateng Merata, Warga Diminta Patuhi Pemerintah
Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga pada sosial dan ekonomi. Pasalnya beberapa daerah mulai memberlakukan karantina wilayah dan pembatasan pergerakan warga di beberapa daerah.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan telah menyiapkan anggaran sebagai dampak pandemi respons, tapi masih menunggu keputusan DPRD Jateng.
"Kita telah hitung semua kebutuhan anggaran pandemi respons. Minimal harus tersedia Rp1,4 triliun," kata Ganjar.
Anggaran sebesar itu, demikian Ganjar, diperuntukkan sebagai jaring pengaman sosial dan jaring pengaman ekonomi, baik bersifat langsung dikonsumsi seperti bantuan sembako untuk masyarakat miskin maupun tidak langsung, yakni pemberdayaan dengan diajak bekerja.
Pemprov Jateng, ujar Ganjar, akan menjamin biaya kesehatan 1,8 juta orang yang belum masuk data masyarakat miskin karena mereka belum mendapat bantuan program keluarga harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan kelompok risiko rentan. "Dana akan diberikan untuk tiga bulan sebagai jaminan kelangsungan hidup warga selama pandemi," imbuhnya.
Anggaran tersebut, lanjut Ganjar, masih dapat ditambah lagi. "Dananya berasal dari back up kabupaten/kota di Jateng karena penggeseran anggaran di daerah untuk pandemi respons ini cukup besar yang berasal dari dana alokasi khusus
(DAK)," lanjutnya.
Bupati Blora Djoko Nugroho mengatakan pihaknya akan melakukan penggeseran anggaran cukup besar. "Potensi anggaran berasal dari DAK Blora mencapai Rp16 miliar dan telah siap dilakukan," katanya.
Hal serupa juga di Pemerintah Kabupaten Jepara. Realokasi anggaran di daerah itu dapat mencapai Rp32 miliar. "Ada beberapa pos anggaran Jepara yang dapat direalokasi. Selain Rp2 miliar biaya tak terduga juga ada perjalanan dinas Rp46,7 miliar yang dapat dipangkas 30% atau sekitar Rp14 miliar," kata Koordinator Fitra Jateng di Jepara Mayadina Rahma. (OL-14)
Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pada lembaganya tidak akan menghambat kinerja anggota parlemen dalam melayani masyarakat.
BADAN Legislasi (Baleg) DPR RI merekomendasikan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dijadikan lembaga ad hoc
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Joko Widodo yang porsinya sudah cukup besar dan sebenarnya bisa dilebur menjadi lembaga atau badan.
Hal itu menjadi potret dari ketidakpekaan Presiden Joko Widodo di akhir masa jabatannya.
Said Abullah akui pernah usulkan revisi UU MD3
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy,menjelaskan nilai Rp7.500 belum final dan masih menyaring masukan dari berbagai pihak.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved