Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
WALI Kota Tegal, Jawa Tengah, Dedy Yon Supriyono, ngotot untuk memberlakukan karatina wilayah atau lockdown selama empat bulan mulai 30 Maret.
"Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka," ujar Dedy kepada jurnalis, Jumat (27/3).
Dedy mengaku kebijakan lockdown lokal sudah dipertimbangkan masak-masak yang tujuannya untuk keselamatan warga Kota Tegal dari ancaman penularan virus korona.
"Sudah saya pertimbangkan masak-masak dengan jajaran Pemkot Tegal," terang Dedy yang juga anak pemilik Perusahaan Otobus (PO) Dedy Jaya, Muhadi Setiabudi itu.
Baca juga: Warga Brebes Mulai Sulit Cari Jalan ke Tegal
Dedy mengaku sudah menyiapkan solusi antara lain dengan memberikan bantuan sosial melalui Dinas Sosial ke warga miskin atau yang terdampak dari kebijakan local lockdown.
Di sisi lain kebijakan local lock down yang bakal diberlakukan Pemkot Tegal mulai akhir Maret ini, masih dipertanyakan keabsahannya karena hingga kini belum ada surat edaran atau surat keputusan/SK secara resmi.
Baca juga: Kata Ganjar di Tegal Bukan Lockdown tapi Isolasi
Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Tegal Sri Primawati Indraswari enggan menjawab secara gamblang soal surat edaran/SK terkait kebijakan local lock down tersebut. "Itu yang berwenang menjawab bukan saya. Tanya ke Ketua Satgas Covid-19," ucapnya.
Baca juga: Pulang Kampung Harus Teken Pernyataan Wajib Karantina Mandiri
Dia membenarkan sudah mulai banyaknya perantau yang pulang kampung dari terutama dari Jakarta. "Iya saya dapat laporan sudah mulai banyak perantau yang pulang kampung. Mereka umumnya para pedagang warteg," tutur Sri Primarti.
Hanya saja, Pemkot Tegal baru mulai akan mendata besok (Sabtu, 28/3). "Belum, kami memang sudah berkoordinasi dengan para Lurah. Tapi belum ada pencatatan baru mulai besok," terangnya.
Menurut dia, nantinya semua perantau yang baru pulang dari kota-kota terutama yang dari Jakarta akan dicatat dan diperiksa kesehatan sebelum mereka masuk ke rumah masing-masing.
"Bila ternyata kondisi kesehatan mereka ada yang mengarah ke suspect virus korona akan kami isolasi sesuai standar yang berlaku," jelasnya.
Jajaran Pemerintah Kabupaten/Pemkab Tegal sudah lebih maju selangkah dalam menyikapi warga perantaunya yang pulang kampung. Seperti di Desa Rembul Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Pemerintah desa setempat telah menyiapkan Disinfektan Screening Room. Setiap warga yang baru pulang dari kota perantauan, wajib masuk Disinfektan Screening Room.
"Sebelum pulang atau masuk rumah perantau kami minta ke balai desa dulu. Cuci tangan dan masuk Disinfektan Screening Room bersama barang
bawaannya," tutur Kepala Desa Rembul Ibnu Efendi.
Sementara itu pemantauan Jumat (27/3), Kota Tegal lebih lengang ketimbang hari-hari sebelumnya.
Di kawasan Alum-alun Kota Tegal sudah tidak lagi para pedagang kaki lima. Padahal sebelumnya para pedagang kaki lima yang meramaikan Kota Bahari itu karena banyak warga yang berkumpul di alun-alun. (X-15)
Salah satu penerima hewan kurban tersebut adalah Pondok Pesantren Muassasah Hidayatul Muthabi-ien (MHM), yang berlokasi di Kelurahan Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.
Program Herbi kali ini difokuskan untuk membantu warga yang terdampak bencana alam.
LOMBA lari biasanya dilakukan di jalan atau juga banyak dalam bentuk trail run yang dilakukan di jalan tanah atau di luar jalur biasa, tapi ada juga lari yang unik dilakukan di dalam sebuah mal.
Permintaan terhadap hunian di Kota Tegal, Jawa Tengah, menunjukkan tren meningkat. Salah satu pengembang mencatatkan lonjakan penjualan hingga dua kali lipat pada periode APril 2025
Penindakan ini bermula dari informasi intelijen mengenai adanya pengiriman rokok ilegal dengan menggunakan truk boks.
KEPOLISIAN Resor (Polres) Tegal Kota, Jawa Tengah, berhasil mengungkap kasus penipuan berkedok proyek fiktif penataan lingkungan. Kerugian mencapai Rp296 juta.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved