Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Okokan Kolosal di Tabanan Sematkan Doa untuk Usir Virus Korona

Antara
14/3/2020 20:07
Okokan Kolosal di Tabanan Sematkan Doa untuk Usir Virus Korona
pelaksanaan okokan festival di Bali(istimewa )

SEBANYAK 900 seniman dan penari dari tujuh banjar di desa Pekraman Kediri, Tabanan, Bali tampil dengan suguhan pagelaran Okokan Kolosal bertema ‘Nangluk Merana’ dalam pembukaan Tanah Lot Art and Food Festival 2020.

Bupati Tabanan Ni Puti Eka Wiryastuti mengatakan, Okokan sebagai ikon dalam pementasan festival ini dengan fragmen tari nangluk merana bertujuan menetralisir hal-hal jahat atau negatif sehingga mampu membawa kedamaian.

"Apalagi saat ini, industri pariwisata diguncang kejadian merebaknya wabah virus korona yang terjadi dimana-mana. Tentunya saya yakin dengan kekuatan skala niskala dan niat kita, virus ini akan hilang di tanah suci Bali ini. Kita doakan bersama-sama," kata Eka.

Ni Putu Eka Wiryastuti yang juga selaku Ketua Badan Pengelola DTW Tanah Lot menjelaskan, pergelaran Okokan kolosal dengan Nangluk Merana ini merupakan pertunjukan tradisi yang memiliki makna untuk mengusir bala atau musibah, seperti penyakit, hama, bencana dan sejenisnya.

"Ini digaungkan dengan harapan agar dunia segera mampu melepaskan diri dari wabah virus korona. Dengan menampilkan Okokan kolosal ini, mudah-mudahan ini sedikit tidaknya membawa dampak yang baik bagi kita di Bali dan Tabanan khususnya," jelasnya.

Baca juga : Gubernur dan Para Bupati di Bali Akan Lakukan Penyemprotan Massal

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati mengatakan, kegiatan ini sesuai dengan program pemerintah, yakni We Love Bali Movement.

“Dan menjadi lebih luar biasa lagi ketika acara ini dilakukan di tengah hiruk-pikuk berita yaitu tentang virus korona. Ini sangat menarik sekali,” jelasnya.

Ia mengatakan bahwa penampilan dalam festival ini tidak hanya ditujukan untuk pariwisata, melainkan mengandung unsur spiritual sebagai bentuk persembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Tema yang diusung ini tepat untuk dilaksanakan ditengah Bali yang saat ini memang masih baik-baik saja. Hanya pemberitaan di luar negeri sedemikian rupa membawa dampak kekhawatiran," ucapnya.

Pada acara tersebut turut hadir Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspayoga Darmawati serta Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama. (Ant/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya