Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BUPATI Sarolangun H. Cek Endra dinilai sukses memegang tampuk kepemimpinan di Kabupaten Sarolangun. Lantaran itu, Cek Endra dipercaya masyarakat memimpin Sarolangun untuk yang kedua kalinya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua DPP Partai Golkar Roem Kono di sela-sela Musyawarah Daerah (Musda) X DPD 1 Partai Golkar di Kota Jambi.
"(Cek Endra) Seorang bupati yang berhasil memimpin Sarolangun selama dua periode. Cek Endra seorang pekerja keras," ungkap Roem Kono, Senin malam (2/3)
Selain itu, Cek Endra juga dikenal sebagai sosok Bupati yang memiliki banyak prestasi. Berbagai penghargaan bergengsi diraihnya, seperti Kota Layak Pemuda 2019 dari Kemenpora, peraih Kategori Tata Kelola Pemerintahan Bidang Pelayanan Publik dan Perencanaan Pembangunan.
Reom Kono menambahkan, bahwa keberhasilan Cek Endra di Sarolangun dikarenakan karakter kepemimpinannya yang kuat. Selain itu juga memiliki sifat gigih untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
"Dia orang yang pekerja keras, orang yang santun, tidak terlalu banyak bicara, tapi banyak bekerja. Juga mempunyai kinerja yang baik," ujar Roem Kono.
Terkait rencana pencalonan Cek Endra menjadi Gubernur Jambi, Ketua Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) ini enggan terlalu jauh berkomentar. Ia meminta agar semua kader Golkar mengikuti mekanisme internal partai.
"Ada suatu sistem yang sudah dibangun di partai Golkar. Sistem penjaringan, dan nanti ada survei. Dan ada pertimbangan- pertimbangan lain nanti yang bisa memilih calon gubernur," ungkapnya. (OL-13)
Menurut Satgas Penanganan Covid-19, hingga pekan ini jumlah kasus positif sudah menyentuh angka 200 ribu, atau sebanyak 196.989 orang dinyatakan positif terinfeksi oleh virus korona.
Larangan dan pembatasan di Pilkada 2020 menurunkan risiko penularan covid-19 hingga 75%.
Perlu pengaturan lebih eksplisit tentang kedatangan pemilih pada hari pemilihan dan setting protokol covid di luar TPS serta manajemennya
Berdasarkan catatan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, tidak kurang dari 243 bapaslon ditemukan melanggar. Jumlah itu mencakup sepertiga dari total 735 bapaslon.
Tiga kali melanggar protokol kesehatan, jika kontestan itu terpilih, pelantikan yang bersangkutan ditunda 6 bulan untuk disekolahkan dalam jaringan Institut Pemerintahan Dalam Negeri
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) menyatakan ada sembilan perbedaan dalam pemungutan suara di Pilkada 2020
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved