Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
SENYUM Nani Mulyani, 63, merekah. Sejenak kelelahannya karena harus mengungsi terobati, saat Ridwan Kamil menyalaminya.
Dia juga tidak bisa menahan tawa, saat cucunya digendong Gubernur Jawa Barat itu. "Saya senang Bapak datang. Kami berharap segera ada perbaikan tanggul sehingga tahun depan tidak kebanjiran lagi," ujarnya.
Kemarin, sejak pagi, Kang Emil sudah berada di Kampung Kedung Gede, Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang. Banjir di wilayah ini terjadi akibat sejumlah tanggul jebol diterjang banjir.
Selain merusak infrastruktur, luapan air Sungai Cipunagara juga merendam ratusan rumah.
Di lokasi pengungsian, Emil menyempatkan diri mendengar keluhan warga. Ia juga menyerahkan bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berupa logistik dan uang Rp750 juta untuk keperluan tanggap darurat. "Kami datang memberi bantuan logistik dan trauma healing."
Pemerintah, lanjutnya, terus bekerja untuk mengatasi persoalan ini agar kelak tidak berulang. Berbagai program seperti normalisasi sungai hingga optimalisasi pengolahan sampah telah dikerjakan secara sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten.
Soal penanganan banjir di kabupaten dan kota, pemerintah provinsi (pemprov) dan gubernur tidak bisa langsung mengambil keputusan langsung. "Otoritasnya ada di bupati dan wali kota," kata mantan Wali Kota Bandung itu.
Namun, pemprov tidak lepas tangan. Penanganan dilakukan bersama-sama karena ada keterbatasan di tingkat pemkab/pemkot, baik terkait dengan kewenangan maupun anggaran. Sementara itu, untuk normalisasi sungai, kewenangannya ada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Banjir tahunan di sejumlah daerah di Jabar sudah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo. Penanganan di wilayah pantai utara dikerjakan dengan anggaran triliunan rupiah.
Selain di Subang, Emil pun memastikan pihaknya terus berupaya untuk mengatasi banjir di Bekasi dan Karawang. "Subang, Karawang, Bekasi, kita bekerja. Hari ini Pak Wagub saya tugaskan ke sana. Kita merumuskan tindakan cepat tanggap darurat."
<>Serius<>
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja memastikan pihaknya serius mengatasi banjir. Layanan tanggap darurat sudah dilakukan di Subang, Karawang, dan Bekasi.
"Pendampingan dan pengiriman logistik dilakukan kepada warga terdampak," tambahnya.
Pembangunan fisik untuk mengatasi banjir juga sudah dan terus dilakukan, di antaranya normalisasi, pembangunan sumur resapan, dan sistem tampungan di saluran primer. Selain itu, juga penampungan air hujan, tanggul pengaman sungai dan pantai, polder, serta perbaikan dan peningkatan kapasitas saluran air di perkotaan.
Saat ini, Pemprov Jabar juga terus menjamin pasokan logistik untuk korban banjir. Posko banjir didirikan Dinas Sosial Jawa Barat dan telah mendistribusikan makanan siap saji serta keperluan pengungsi lainnya.
"Bantuan intens disalurkan agar kebutuhan pokok masyarakat tetap bisa terpenuhi," ungkap Kepala Dinas Sosial Dodo Suhendar.
Kepala Biro Humas Pemprov Jabar Hermansyah juga menjamin pemantauan banjir dilakukan 24 jam dalam 7 hari. "Solidaritas pemda, TNI, Polri, dan organisasi kemanusiaan bisa menjadikan penanganan banjir lebih cepat dan tepat," tandasnya. (BY/N-2)
Berdasarkan pendataan BPBD Kota Cimahi, ada 11 rumah dan satu sekolah yang terdampak banjir di Kelurahan Utama
TOPAN Wipha menyebabkan hujan deras dan banjir besar di Filipina pada akhir pekan lalu.
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
Penghargaan dari Bupati Sukabumi ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya BWA bersama ratusan NGO dan relawan yang terlibat dalam aksi penanganan tanggap darurat bencana.
Sejumlah pemukiman warga terendam banjir akibat hujan lebat yang terjadi serta adanya tanggul yang jebol.
Korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan dari PT Pertamina Gas
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved