Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PERSATUAN Islam (Persis) menegaskan komitmennya dalam menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak ada alasan apapun, kata mereka yang bisa digunakan untuk menggantikan lima sila tersebut.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Pengurus Pusat Persis Jeje Zainuddin saat menggelar Pramuktamar Persis ke-16, di Bandung, Minggu (16/2) malam. Dia mengatakan, Pancasila dilahirkan berkat pemikiran para ulama sehingga tidak bertentangan dengan Islam.
Baca juga: Generasi Milenial Harus Fahami Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
Bahkan, menurutnya kelima sila yang adapun sepaham dengan intisari lima agama yang diakui di Indonesia.
"Kita dari awal sudah tegas, Pancasila lahir dari rahim agama di Indonesia, terutama Islam. Pancasila adalah saripati dan ruh dari agama yang ada di Indonesia," katanya.
Mulai dari sila satu sampai lima, menurutnya tidak ada yang bertentangan dengan agama. "Bagi kami lima dasar sebagai falsafah negara sudah final hubungannya dengan Islam," katanya.
Justru, dia menilai masih banyak pengelola negara ini yang tidak berlandaskan Pancasila dalam mengambil kebijakan. Menurutnya, tidak ada jaminan bagi pemerintah maupun pihak-pihak lainnya cakap dalam menegakkan dasar negara tersebut.
"Yang belum itu implementasi kebijakan pemerintah. Implementasinya belum sesuai ruh atau cita-cita Pancasila. Tidak ada jaminan bahwa penguasa adalah yang paling benar dalam tafsir Pancasilanya," katanya.
Justru, menurutnya pemilik kekuasaanlah yang bisa menjadi pelanggar Pancasila. "Justru banyak pelanggaran ideologi negara itu oleh penyelenggara negara sendiri," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Jeje, Persis ingin lebih berperan dalam merealisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegar. "Kami ingin berkontribusi dalam penegakkan ideologi ini menurut tafsiran yang benar, yang berkembang di masyarakat," katanya.
Sementara itu, Sekretaris PP Persis Harris Muslim mengatakan, pada Muktamar 2020 ini pihaknya merencanakan berbagai agenda yang akan dibahas. Salah satunya tranformasi gerakan dakwah untuk mewujudkan Islam Rahmatan Lilalamin.
Memasuki abad sejak berdiri pada 1923, menurutnya Persis ingin menjadikan dakwah Islam sebagai solusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Bagaimana agar Islam menjadi solusi problem kesenjangan ekonomi, konflik masyarakat, politik, akhlak. Sehingga umat kehidupannya menjadi sejahtera, nyaman, aman," katanya.
Menurut rencana, Muktamar Persis 2020 akan digelar pada 23-25 Oktober. "Kami juga akan mengundang pimpinan negara, RI 1 atau RI 2," katanya. (BY/A-1)
KETUA Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya merespons polemik hak royalti untuk pemutaran lagu di ruang publik. Ia meminta semua pihak mengedepankan falsafah Pancasila dan tidak saling serang.
KETUA Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri menekankan pentingnya pemahaman sejarah dan refleksi perjuangan para pejuang bangsa Indonesia.
HUT ke-80 Republik Indonesia, ada fenomena pengibaran bendera bajak laut dari anime One Piece. BPIP mengajak generasi muda bijak dalam mengekspresikan kritik sosial
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan dukungan penuh terhadap peluncuran Gerakan Nasional Waktu Bermain Anak dan Penguatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Di tengah dinamika kebangsaan yang kerap diwarnai ketegangan antara identitas agama dan tenun pluralitas, sebuah pertanyaan fundamental layak kita ajukan kembali.
KEPALA BPIP Yudian Wahyudi menyebut kehadiran nilai-nilai Pancasila di Kabupaten Natuna bukan hanya sekedar slogan, melainkan sebagai kekuatan hidup yang terwujud di NKRI
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved