Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Temanggung Butuh Tambahan Alat Peringatan Dini Bencana

Tosiani
07/1/2020 15:00
Temanggung Butuh Tambahan Alat Peringatan Dini Bencana
Anggota komunitas Trooper Nusantara dibantu relawan memasang alat "Early Warning System" (EWS) atau alat peringatan dini tanah longsor(ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

PELAKSANA Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Gito Walngadi mengatakan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, masih membutuhkan banyak alat peringatan dini atau early warning system (EWS) untuk mendeteksi potensi bencana tanah longsor karena letak geografis daerah ini memang amat rawan longsor.

Pihaknya mengaku baru memiliki tiga EWS tanah longsor dan dipasang di Kecamatan Gemawang, Pringsurat, dan Bulu. Sementara di wilayah Temanggung ada 16 kecamatan rawan tanah longsor. Dari jumlah itu, sembilan kecamatan memiliki potensi longsor sangat tinggi.

"Idealnya butuh banyak EWS longsor karena struktur tanahnya memang rawan. Tetapi karena keterbatasan dana, jadi baru ada tiga EWS longsor dipasang di tiga kecamatan," ujar Gito di Temanggung, Selasa (7/1).

Baca juga: Gubernur Jateng Resmikan Alat EWS Buatan UGM

Adapun alat deteksi dini untuk curah hujan yang dimiliki Temanggung berjumlah sembilan. Alat deteksi dini bencana itu dipasang tahun 2018 dan merupakan bentuk kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung dengan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Hingga saat ini, kondisi semua peralatan EWS tersebut masih bagus dan berfungsi baik.

"Semoga tahun ini bisa ada pengadaan, baru kita wacanakan. EWS ada yang murah dan mahal, berkisar antara Rp2,5 juta hingga Rp50 juta per unit. Biasanya ada anggaran dari provinsi," tuturnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya