Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane menargetkan pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi rapung pada akhir 2020.
Bendungan yang berlokasi di Hulu Sungai Ciliwung, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dibangun dalam rangka untuk mengurangi debit banjir di Jakarta.
“Saat ini, progres pembangunan Bendungan Ciawi sudah 45% dan akan diselesaikan akhir tahun ini atau Desember 2020,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Sabtu (4/1).
Pembangunan bendungan merupakan bagian dari rencana induk (masterplan) pengendalian banjir Ibu Kota Jakarta sebagai bentuk komitmen pemerintah pusat untuk mengendalikan banjir mulai dari hulu hingga di hilir.
Baca juga: Banten Lima Wilayah Darurat Bencana Banjir dan Longsor
Progres konstruksi bendungan lebih cepat dari rencana sebesar 38,9%. Pembangunannya saat ini meliputi pekerjaan bendungan utama (galian tubuh bendungan, grouting tubuh bendungan, timbunan main cofferdam), bangunan pelimpah (proses pembebasan lahan, clearing dan grubbing, penggalian tebing spillway), hidromekanikal (pengadaan maintenance gate), pembangunan fasilitas umum, clearing area lahan, dan bottom outlet (galian bottom outlet, pengecoran, pengalihan anak sungai, pekerjaan jalan OP).
Kontrak pekerjaan Bendungan Ciawi ditandatangani pada 23 November 2016 dengan kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya dan PT Sacna. Pembangunannya telah mulai pada 2 Desember 2016 dan dijadwalkan selesai awal 2021, namun ditargetkan dapat selesai lebih cepat pada akhir 2020.
Bendungan Ciawi direncanakan memiliki volume tampung 6,05 juta meter kubik dan luas genangan 39,40 hektare dengan biaya pembangunan sebesar Rp798,7 miliar.
Bendungan itu didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung. Terselesaikannya pembangunan Bendungan Ciawi akan mereduksi banjir sebesar 111,75 meter kubik per detik.
Di wilayah hulu, selain Bendungan Ciawi juga dibangun Bendungan Sukamahi dengan volume tampung sebesar 1,68 juta meter kubik dan luas area genangan 5,23 hektar dan saat ini progresnya telah mendekati 40%.
Sementara di hilir Jakarta dilakukan normalisasi Sungai Ciliwung. BBWS Ciliwung Cisadane Ditjen SDA juga telah menyelesaikan penambahan pintu air Manggarai dan Karet, serta tengah menyelesaikan sudetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.
Dengan dibangunnya Bendungan Ciawi (Cipayung) dan Bendungan Sukamahi debit banjir di Pintu Air Manggarai diperkirakan menjadi 570 meter kubik per detik. (OL-2)
Gelombang tinggi hingga 4 meter kembali terjadi di perairan selatan Jawa Tengah Selasa (8/7), air laut pasang (rob) di perairan utara juga kembali meningkat.
Jakarta menjadi wilayah yang perlu menjadi sasaran pengurangan intensitas curah hujan yang tinggi.
Selain rob, hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya juga menaikkan status sejumlah pos pantau dan pintu air menjadi siaga hingga siaga 1 atau bahaya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat lima desa terendam banjir dan 638 orang terdampak.
Sebanyak 35 rukun tetangga (RT) di DKI Jakarta masih dilanda banjir hingga Selasa (8/7) pukul 05.00 WIB. Banjir Jakarta terjadi karena hujan yang intens dan pasang air laut maksimum sejak Senin.
SEBANYAK enam Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Barat masih terendam banjir akibat hujan deras dan meluapnya sungai sejak akhir pekan lalu.
PU-Pera telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Gantung Cibeteung Muara atau Jembatan Cisarum pada akhir tahun2023.
Pembangunan 3 juta rumah yang jadi program Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diniliai belum tentu berhasil tanpa kehadiran kementerian khusus perumahan.
Kementerian PU-Pera hingga saat ini masih belum dapat memastikan penambahan kuota rumah subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang diproyeksi akan habis
Saat ini sudah dibangun lebih dari 30 embung di IKN yang akan memiliki fungsi utama untuk konservasi air.
Komisioner (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho mengatakan bahwa pihaknya akan mengikuti arahan
Anggota Komisi V DPR Sri Rahayu pesimistis pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat selesai dan berfungsi seperti yang ditargetkan oleh pemerintah pada Agustus tahun ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved