Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Wilmar Grup belum Bisa Bangun Pelabuhan di Bojonegara

Wibowo Sangkala
05/12/2019 12:43
Wilmar Grup belum Bisa Bangun Pelabuhan di Bojonegara
Nelayan sedang memperbaiki jaring kan jenis waring di Pelabuhan Perikanan Bojonegara, Serang, Banten.(Antara)

RENCANA Wilmar Group membangun pelabuhan penunjang operasional di Kawasan Industri Terpadu Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten, masih menjadi wacana. Pelaksanaan reklamasi seluas 548 hektar belum bisa dilaksanakan.

Salah satu hambatannya adalah belum disahkannya Perda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) oleh DPRD Provinsi Banten. Pasalnya rencana eksplorasi pasir laut untuk memenuhi kebutuhan pelabuhan milik Wilmar Group berada di 0-12 mil dari bibir pantai. Sehingga pelaksanaan reklamasi harus menunggu pengesahan dari DPRD Provinsi Banten.

Menurut Anggota Komisi IV DPRD Banten, Ali Nurdin, reklamasi di Bojonegara memang belum dilakukan karena harus menunggu pengesahan Raperda RZWP3K.

"Itu belum bisa dilakukan karena harus menunggu reperdanya," ungkap Ali, Kamis (5/12/2019).

Tidak hanya itu, reklamasi Wilmar Group juga mendapat banyak penolakan dari nelayan dan warga sekitar. Mereka menolak reklamasi karena dinilai telah merampas hak hidup nelayan dan warga sekitar. Nelayan menilai reklamasi membuat hasil tangkapan nelayan menjadi berkurang. Bahkan reklamasi mengancam ekosistim dan biota laut menjadi
rusak dan tercemar.

"Yang namanya reklamasi pasti merugikan nelayan karena hasil tangkapan menjadi berkurang," ujar Asnawi, salah seorang nelayan di Bojonegara.

baca juga: Pembebasan Lahan Untuk KA Cepat di Karawang Hampir Selesai

Sehingga untuk mempercepat perluasan pelabuhan, Wilmar Group harus mencari solusi dengan membeli pasir laut dari reklamasi yang sudah berjalan. Reklamasi yang sudah berjalan di Kawasan Merak yang tengah dilakukan oleh Seven Gates Indonesia.

"Bukan kami menolak pembangunan pelabuhan, silhakan saja tapi jangan rusak ekosistim laut kami," tambah Asnawi. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik