Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEJAK tiga hari belakangan, kabut asap di Palembang kembali pekat. Bahkan kabut asap itu mengganggu penglihatan karena jarak pandang sangat dekat, hanya berkisar 50-400 meter. Hal itu membuat masyarakat Palembang kembali merasa resah, karena kabut asap menganggu aktivitas warga.
"Saya kira kabut asap tidak lagi ada. Tapi selama 3 hari belakang muncul lagi dan hari ini terasa sangat pekat. Jarak pandang terbatas, dan aroma asapnya membuat sesak nafas," kata Hariyanto, warga Kecamatan IT II Palembang, Rabu (9/10).
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang mencatat angin permukaan umumnya dari arah Tenggara-Selatan dengan kecepatan 4-11 Knot (7-20 km/jam) mengakibatkan potensi masuknya asap akibat karhutbunla ke wilayah Kota Palembang dan sekitarnya.
Data dari Lapan pada hari ini, tercatat beberapa titik panas di wilayah sebelah Tenggara Kota Palembang dengan tingkat kepercayaan di atas 80%. Dan berkontribusi asap masuk ke wilayah Kota Palembang. Asap bersumber dari Banyu Asin 1, Tulung Selapan dan Mesuji.
"Intensitas asap pagi hari mulai pukul 04.00-07.00 WIB dan sore hari pukul 16.00-20.00 WIB dikarenakan labilitas udara yang stabil atau tidak ada massa udara naik pada waktu-waktu tersebut," ucap Bambang Benny Setiadji, Kasi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi BMKG SMB II Palembang.
Ia mengatakan, fenomena asap sendiri diindikasikan dengan kelembapan yang rendah dengan partikel-partikel kering di udara, mengurangi jarak pandang, beraroma khas, perih di mata, dan mengganggu pernafasan.
"Jarak pandang terendah pada hari ini 9 Oktober, berkisar hanya 50-400 meter dengan kelembapan 95-96%. Kabut asap berdampak terganggunya delapan penerbangan di Bandara SMB II. Delapan penerbangan delay," terang Benny.
baca juga: Pemkab Karawang Dianggap Tidak Serius Tangani Masalah Lingkungan
Secara regional, kata dia, munculnya badai tropis Hagibis di Laut Cina Selatan mengakibatkan kembali adanya aliran massa udara ke arah pusat tekanan rendah badai tersebut. Hal ini mengakibatkan penurunan potensi dan intensitas hujan di wilayah Sumsel tiga hari ke depan (10-12 Oktober 2019). (OL-3)
Kabut asap akibat karhutla mulai menyelimuti Kota Pekanbaru dalam beberapa hari terakhir.
Even pacu jalur merupakan lomba pacu sampan di Kabupaten Kuansing yang dilaksanakan sejak Mei 2025.
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah dilakukan bekerja sama dengan BMKG serta TNI AU untuk mempercepat turunnya hujan di wilayah terdampak.
Selain terkendala sumber air, sulitnya pemadaman yang sudah memasuki hari keenam hingga Jumat ini, disebabkan lidah api yang hendak dipadamkan merambat di bawah gambut.
HUJAN deras mendadak mengguyur Kota Pekanbaru sejak sekitar pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB, Jumat (25/7) sore.
Puncak musim kemarau di Riau berlangsung pada Juli, berbeda dengan mayoritas wilayah Indonesia yang puncaknya terjadi di Agustus.
KABUT asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, kian parah.
Kebakaran lahan gambut sekitar di SMK Maarif NU Martapura, Kabupaten Banjar pada Jumat (11/10) menyebabkan tiga orang pelajar pingsan dan sesak napas akibat terpapar kabut asap.
KEBAKARAN hutan dan lahan (Karhutla) terus terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan. Sejauh ini operasional Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru masih aman dari kabut asap akibat karhutla.
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Bangka Belitung (Babel) mulai mengalami peningkatan. Sampai saat ini, Senin, (5/8) sudah 68,36 hektare lahan terbakar.
KLHK melalui Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) terus meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved