Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PULUHAN diplomat muda dari negara-negara ASEAN melakukan kunjungan ke Banyuwangi, Jawa Timur. Puluhan diplomat itu ingin melihat lebih dekat Banyuwangi yang dinilai mereka telah mengoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pengembangan daerahnya.
Puluhan diplomat muda tersebut berasal dari Kamboja, Vietnam, Myanmar, Laos, Timor Leste, dan Indonesia. Mereka ialah peserta pelatihan Capacity Building bidang Diplomatik yang digelar Kementerian Luar Negeri RI selama 10 hari, sejak 30 September hingga 9 Oktober 2019.
Pelatihan ini mengusung tema 'Diplomacy and Foreign Policy in the Era of Industrial Revolution 4.0'.
"Peserta telah mengikuti in class selama 7 hari di Jakarta. Out class-nya kami pilih Banyuwangi dengan beberapa alasan," kata Nety Rahmi, perwakilan Direktorat Kerja Sama Teknik, Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu RI saat bertemu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Senin (7/10).
Nety lalu menjelaskan alasan dipilihnya Banyuwangi. Dalam pandangan Kemenlu, terang Nety, Banyuwangi merupakan satu daerah di Indonesia yang mulai memasuki revolusi industri 4.0. Pemerintahannya sudah menerapkan e-government, di mana pelayanan publiknya dijalankan dengan menggunakan TIK dan serbadigital.
"Kami kenalkan kepada mereka, daerah di Indonesia yang tengah berkembang dengan menggunakan TIK. Sebuah daerah seperti gambaran dalam revolusi industri 4.0. Sehingga mereka bisa melihat langsung praktik penerapan revolusi industri 4.0 di pemerintahan," kata Nety.
Para diplomat junior ini berada di Banyuwangi selama tiga hari, dari 6 hingga 8 Oktober. Mereka mengunjungi pusat-pusat pelayanan publik, seperti Lounge Pelayanan Publik, Mal Pelayanan Publik, dan Pendopo Kabupaten.
"Tempat-tempat ini adalah representasi penggunaan TIK dalam pelayanan publik. Seperti di lounge ini, bisa dimonitor progres pembangunan fisik desa, progres keuangan daerah realtime, maupun data-data kemiskinan," terang Nety.
Baca juga: Diseruduk Puluhan Banteng, Nelayan di Banyuwangi Tewas
Salah satu peserta diklat, Long Vathana, dari Kamboja, mengaku terkesan dengan cara Banyuwangi memanfaatkan teknologi informasi untuk percepatan pelayanan publik.
"Kami bisa mengakses data-data yang dibutuhkan. Monitoring pembangunan desa juga bisa dipantau di sini. Ini yang mengesankan bagi kami," ungkap Long.
Senada sama diungkapkan oleh peserta dari Myanmar, Chaw Su Maung. Dia mengapresiasi inovasi Smart Kampung yang memungkinkan pelayanan berbasis TI hingga ke tingkat desa.
"Ini bikin urusan warga jadi lebih mudah. Urusan surat menyurat cukup di urus di tingkat desa. Dengan TI semua jadi praktis," ungkap Su.
Dalam hal ini, Bupati Banyuwangi mengatakan bahwa kehadiran diplomat junior dari berbagai negara ASEAN ini dimanfaatkan untuk sharing pengembangan daerah dari negara ASEAN lainnya.
"Praktik-praktik pengembangan daerah dari negara ASEAN lain tentunya kami butuhkan untuk mempercepat pelayanan publik. Apa yang baik dari sana, akan kami gunakan untuk menyempurnakan kekurangan yang ada di Banyuwangi," kata Anas.
Anas juga menyatakan terima kasih kepada Kemenlu yang telah mengajak jajaran diplomat ASEAN ke Banyuwangi.
"Kami berharap saat kembali ke negara asalnya para diplomat junior ini bisa ikut mempromosikan Banyuwangi," pungkas Anas. (OL-1)
Posisi Indonesia sangat strategis bagi Tiongkok sebagai penyeimbang khususnya di kawasan Asia Tenggara.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
Kebijakan tarif sebesar 32% yang diterapkan secara resiprokal oleh pemerintah AS tentu akan berdampak terhadap daya saing produk Indonesia, khususnya komoditas ekspor unggulan.
Menurut Gugun, Indonesia dan Saudi Arabia menekankan pentingnya memperluas kemitraan ekonomi dan perdagangan.
SEJUMLAH posisi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk berbagai negara mitra strategis masih kosong hingga saat ini. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pakar hubungan internasional.
Bedah buku Mengarungi Jejak Merajut Asa 75 Tahun Indonesia-Tiongkok membahas tentang hubungan Indonesia-Tiongkok.
Spekulasi soal posisi RI dalam isu Gaza menguat setelah Presiden Prabowo Subianto dianggap terlalu dominan dalam mengendalikan arah diplomasi.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI menyatakan bahwa Indonesia tidak pernah mengadakan pembicaraan dengan Israel dalam bentuk apa pun.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI mengutuk keputusan sepihak Israel untuk mengambil alih Jalur Gaza, Palestina. Ini alasan lengkapnya.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
USGS telah memperbarui kekuatan gempa bumi besar yang mengguncang wilayah lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Rabu (30/7), menjadi magnitudo 8,8.
PEMERINTAH Indonesia menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui Negara Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved