Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PEMERINTAH Provinsi Riau resmi mencabut status tanggap darurat pencemaran udara kabut asap Karhutla yang diberlakukan sejak 23 September hingga berakhir 30 September 2019. Dengan pencabutan itu, seluruh posko evakuasi dan rumah singgah harus ditutup.
Penjabat Sekdaprov Riau, Ahmad Syah Harrofie, mengatakan, pencabutan status tanggap darurat pencemaran udara setelah memastikan kondisi kualitas udara dan perkembangan cuaca yang terus membaik di Riau.
Dalam beberapa hari terakhir, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi terus mengguyur wilayah Riau sehingga mengakibatkan kabut asap Karhutla menghilang.
"Status tanggap darurat pencemaran udara di Riau dinyatakan berakhir. Saat ini kondisi ISPU pada sejumlah daerah menunjukkan kualitas baik hingga sedang," jelas Ahmad di Pekanbaru, Selasa (1/10).
Dijelaskannya, berdasarkan pantauan ISPU di Pekanbaru, Siak, Kampar, Dumai, Bengkalis, dan Rokan Hilir selama tiga hari terakhir terus terpantau baik hingga sedang. Selain itu, hujan masih tetap turun mengguyur sebagian besar wilayah Riau sehingga memadamkan api karhutla dan menghilangkan kabut asap.
Adapun hasil pantauan terakhir titik panas karhutla oleh satelit terra dan aqua yang dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan tingkat kepercayaan di atas 70% adalah nihil atau tidak ada titik api.
Sedangkan arah angin yang berembus barat daya ke timur laut membuat kabut asap dari Karhutla di provinsi tetangga Jambi dan Sumatra Selatan tidak akan menumpuk lagi di Riau.
Baca juga: Titik Panas Turun Kualitas Udara Membaik
"Untuk posko kesehatan dan rumah singgah mulai hari ini 1 Oktober resmi ditutup," tegasnya.
Dia menambahkan, bagi warga yang masih mengalami sakit akibat dampak kabut asap karhutla tetap bisa memeriksakan diri dan berobat di Puskesmas dan rumah sakit terdekat.
Sementara tim pemadam darat satgas siaga darurat Karhutla Riau masih tetap bertukus lumus melakukan pemadaman api. Langkah itu dilakukan guna memastikan api karhutla dari tanah gambut yang terbakar tersebut tidak lagi menyebar.
Komandan Manggala Agni Daops Pekanbaru, Edwin Putra, mengatakan, timnya berhasil memadamkan karhutla di Jalan Pamungkas Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru seluas 0,5 hektare.
"Teknis pemadaman menggunakan 2 unit mesin pompa pemadam dan 3 jalur pemadaman. Sumber air di lokasi memadai. Tim melakukan pemadaman terhadap spot-spot asap yang tersebar," jelasnya.
Dia mengungkapkan, api kebakaran pada lahan gambut milik masyarakat berhasil dipadamkan sekitar pukul 16.45 WIB, Selasa (1/10). Tim akan kembali besok untuk memeriksa kondisi karhutla demi memastikan kebakaran telah padam total.
Selama sebulan terakhir, Riau diselimuti kabut asap karhutla dengan level kualitas udara berbahaya. Kondisi itu mengakibatkan semua aktivitas pendidikan lumpuh total dan penerbangan terganggu. Pemprov Riau pada 23 September akhirnya menetapkan kondisi tanggap darurat pencemaran udara kabut asap karhutla yang berlaku hingga 30 September 2019. (OL-1)
Bea Cukai Pekanbaru memberikan fasilitas impor sementara untuk lima helikopter guna mendukung percepatan penanggulangan bencana nasional.
SPPG Kembang akan melakukan evaluasi dan menyampaikan permohonan maaf atas kasus dugaan keracunan makanan MBG
Kapolda menyampaikan bahwa Bank Pohon akan menjadi pusat penyediaan bibit pohon, ruang edukasi publik, serta sumber penghijauan
Kedua tersangka merupakan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) di kampus UIN Suska Riau.
Peluncuran ini akan dilakukan langsung oleh Gubernur Riau Abdul Wahid sebagai bentuk komitmen penuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyukseskan program Presiden Prabowo.
Keputusan untuk memperpanjang status tanggap darurat merupakan bentuk komitmen Pemprov Riau dalam penanganan Karhutla.
Kolaborasi antara IPB University dengan Kyoto University bertujuan meningkatkan peran masyarakat sebagai ujung tombak dalam penuntasan masalah gambut yang masih berkelindan di tanah air,
Kubah gambut merupakan sumber air yang sangat penting bagi kesehatan tanah di sekitarnya, terutama saat musim kemarau.
Buruknya perlakuan terhadap ekosistem gambut pun menyebabkan kerentanan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ikut meningkat.
Delegasi Hakim Lingkungan Hidup Tiongkok mengunjungi Indonesia, audensi terkait ekosistem gambut dan mangrove, upaya rehabilitasi dan penanganan hukum dalam kasus perusakan hutan.
Juru Kampanye Pantau Gambut Abil Salsabila memaparkan sejumlah temuan terkait kondisi gambut di Tanah Air.
Mulok tentang gambut ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan upaya pelestarian ekosistem gambut pada generasi muda melalui pembelajaran di sekolah menengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved