Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Kebakaran Gunung Ile Mandiri Picu Banjir dan Longsor

Palce Amalo
18/9/2019 13:15
Kebakaran Gunung Ile Mandiri Picu Banjir dan Longsor
Wabup Flotim pimpin ratusan ASN padamkan api di Gunung Ile Mandiri(MI/Ferdinandus Rabu)

WAKIL Bupati Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Agustinus Payong Boli, menyebutkan kerusakan hutan Gunung Ile Mandiri akibat kebakaran akan memicu bencana banjir dan tanah longsor pada musim hujan.

"Flores Timur harus siaga satu karena dampak kebakaran mengakibatkan kerusakan habitat hutan dan perkebunan berpotensi terjadi longsor dan banjir bandang pada musim barat," kata Agustinus Payong Boli, Rabu (18/9).

Warga perlu waspada karena Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, berada tepat di bawah kaki Gunung Ile Mandiri. Menurutnya, ada dua peristiwa banjir dan tanah longsor pernah menimpa Larantuka yang bermula dari Ile Mandiri yakni pada 27 Februari 1979 dan 2 April 2003.

Pada 1979, korban tewas akibat banjir dan longsor mencapai ratusan orang, dan pada 2003, korban tewas sebanyak 10 orang.

"Kota Larantuka ini kan kota Pantai yg terletak langsung di lereng dan kaki Gunung Ile Mandiri karena itu rentan banjir. Potensi banjir bandang dan longsornya besar karena dengan kebakaran ini hutan di puncak sudah terbakar dan menjadi gundul sehingga air hujan dan banjir bisa terjang kota ini kapan saja," ujarnya.

Baca juga: Kebakaran Gunung Ile Mandiri Meluas

Agustinus berjanji segera menyurati camat yang wilayahnya berhubungan langsung dengan kaki gunung seperti Larantuka, Ile Mandiri dan Lewolema serta para lurah dan kepala desa agar bergotong-royong membangun kanal untuk memisahkan area gunung yang sudah terbakar dengan area yang belum terbakar.

Langkah itu dilakukan guna mencegah api terus meluas. Kebakaran yang melanda gunung setinggi 1.484 meter itu terjadi sejak Senin (16/9) malam dan masih berlangsung sampai Rabu.

Pada Selasa (17/9) pagi, Agustinus memimpin ratusan orang menuju lokasi kebakaran guna memadamkan api, terdiri dari aparatus sipil negara (ASN), Polri, dan TNI. Sampai Selasa sore, sebanyak tiga dari enam titik api sudah berhasil dipadamkan.

"Kami mendaki sampai puncak gunung untuk memadamkan api," ujarnya.

Namun upaya pemadaman api menurut Dia, disindir beberapa orang lewat media sosial.

"Ada yang nyinyir di medsos menilai saya pimpin pasukan naik gunung hanya untuk selfie (swafoto). Saya hanya bilang semoga Tuhan mengampuni orang-orang itu dan memberi mereka kesadaran baru mencintai lingkungan kita," tandasnya.

Dia juga mengajak warga mendukung penyelamatan hutan Ile Mandiri agar daerah itu tidak terkena bencana banjir dan lonsor.

"Saya juga minta Raja Larantuka Don Martinus DVG agar membantu buat seremoni adat minta hujan agar titik-titik api benar-benar padam," pungkasnya.(OL-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik