Dukung Ibu Kota Baru, Pipanisasi Gas Trans Kalimantan Dipercepat

Denny Susanto
02/9/2019 11:49
Dukung Ibu Kota Baru, Pipanisasi Gas Trans Kalimantan Dipercepat
Ilustrasi(Antara )

PEMERINTAH akan mempercepat proyek pipanisasi gas trans Kalimantan yang menghubungkan Kalimantan Utara hingga Kalimantan Barat sepanjang 2.000 kilometer, guna mendukung pembangunan ibukota baru di Kalimantan Timur. Rencana pipanisasi gas trans Kalimantan ini sebenarnya sudah cukup lama. Perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk menjadi pemenang tender pembangunan jaringan perpipaan sepanjang 2.000 kilometer di Kalimantan.

Pemerintah sendiri menargetkan proyek pipanisasi gas akan selesai pada 2021 mendatang. Pipanisasi gas diharapkan mampu menyuplai kebutuhan industri di Kalimantan yang terus berkembang, terlebih wilayah ini sudah ditetapkan sebagai ibukota negara. Kepala Bidang Energi, Bagian Perencanaan dan Pelaporan, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral(ESDM) Kalsel, Sutikno, Senin (2/9), mengatakan pipanisasi gas trans Kalimantan bertujuan menopang keberadaan ibu kota baru dalam penyediaan energi bersih dan ramah lingkungan, sesuai konsep ibu kota negara baru yang mengedepankan aspek kelestarian lingkungan.

"Konsep pemerintah adalah membangun ibu kota negara di kawasan paru-paru dunia. Maka pemanfaatan energi ramah lingkungan seperti gas ini sangat cocok. Di samping pengembangan sumber energi bersih lainnya berupa energi air, surya dan angin," ujarnya.

Cadangan gas bumi di Kalimantan sangat besar. Pemanfaatan gas bumi akan mampu mengatasi kondisi krisis energi di Kalimantan. Sejauh ini sudah ada komitmen gubernur se Kalimantan terkait pemanfaatan gas bumi untuk wilayah ini. Eksploitasi sumber daya alam gas bumi sudah dilakukan di Kalimantan Timur sejak lama, serta eksploitasi gas di Pulau Lari-larian Kalsel. Sedangkan provinsi lain belum memanfaatkan gas bumi meski memiliki cadangan yang besar.

Sementara Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor mengatakan terealisasinya pembangunan proyek pipanisasi ini diyakini akan mendorong pembangunan di Kalimantan, termasuk Kalsel. Pemanfaatan energi gas juga bertujuan untuk mengurangi eksploitasi batu bara yang tidak ramah lingkungan. Selama ini Kalimantan merupakan penghasil batu bara terbesar di Indonesia.

baca juga: Sumut Bangun 1.000 Tenda Hotel di Sail Nias 2019

Kalsel diharapkan dapat memainkan peran sebagai daerah penyangga ibu kota baru. Sehingga pemindahan ibu kota negara ke Kaltim juga berimbas pada peningkatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Kalsel. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya