Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Dua Warga Kabupaten Sukabumi Meninggal Dunia Pascagempa Banten

Benny Bastiandy
03/8/2019 18:25
Dua Warga Kabupaten Sukabumi Meninggal Dunia Pascagempa Banten
RUMAH RUSAK DIGUNCANG GEMPA:(antara)

DUA warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia pascagempa berkekuatan 6,9 Skala Richter berpusat di Sumur, Banten, Jumat (2/8) malam.

Berdasarkan informasi, satu orang warga mengalami serangan jantung dan satu orang lagi terpeleset saat berada di kamar mandi.

"Dari data yang kami terima, ada dua warga yang meninggal dunia pascaterjadinya gempa," kata Koordinator Pusat Pengendali dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, saat dihubungi, Sabtu (3/8).

Warga yang meninggal karena serangan jantung atas nama Ruyani, 35, warga Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran. Ruyani meninggal saat terjadi gempa susulan berkekuatan 4,4 SR di Sukabumi, Sabtu (3/8) sekitar pukul 00.22 WIB. Sedangkan satu warga lagi atas nama Ajay, 58, warga Kampung Tugu, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok.

Sementara itu, berdasarkan data terbaru yang diperoleh BPBD Kabupaten Sukabumi, jumlah bangunan rumah warga yang rusak dan wilayah yang terdampak gempa Banten bertambah. Termasuk kerusakan fasilitas lain berupa tempat peribadatan dan pendidikan.


Baca juga: BNPB Tegaskan Pentingnya Simulasi Kebencanaan


Hingga saat ini, gempa berdampak terhadap rusaknya sejumlah bangunan rumah warga dan fasilitas lain terjadi di 29 kecamatan. Ke-29 kecamatan itu yakni Parakansalak, Cikembar, Ciambar, Sagaranten, Cidahu, Nagrak, Bojonggenteng, Kalapanunggal, Warungkiara, Sukaraja, Waluran, Cireunghas, Cisolok, Cicantayan, Ciemas, Cicurug, Kadudampit, Cikidang, Kabandungan, Simpenan, Gegerbitung, Cimanggu, Cibitung, Purabaya, Jampangtengah, Curugkembar, Palabuhanratu, Cibadak, dan Cidadap.

Jumlah rumah rusak terdata sebanyak 83 unit. Rinciannya, sebanyak 7 unit rumah rusak berat, 26 unit rusak sedang, dan 50 unit rusak ringan.

Sedangkan bangunan tempat peribadahan (masjid dan majelis taklim) yang rusak sebanyak 3 unit serta 2 unit sekolah masing-masing madrasah ibtidaiyah dan SDN.

"Gempa berdampak juga terhadap 79 kepala keluarga atau 283 jiwa. Sebanyak 14 kepala keluarga mengungsi," bebernya.

Daeng menuturkan data tersebut sifatnya sementara. Petugas BPBD yang berada di lapangan terus melakukan asesmen di lapangan untuk memverifikasi kerusakan bangunan dan yang terdampak bencana gempa bumi lain.

"Datanya dipastikan masih akan berubah. Setiap saat kami lakukan update berdasarkan laporan yang masuk," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya