Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

2.000 Peserta Pan Indo Hash Kunjungi Destinasi Wisata Fatuleu

Palce Amalo
02/8/2019 18:32
2.000 Peserta Pan Indo Hash Kunjungi Destinasi Wisata Fatuleu
Sejumlah peserta PAN Indo Hash ke-35 menari di lapangan di kaki Gunung Fatuleu di Kecamatan Fatuleu Tengah, Kabupaten Kupang, NTT(MI/Palce Amalo)

SEBANYAK 2.000 pengusaha dari seluruh Indonesia, Malaysia, Australia serta Kanada yang menjadi peserta Pan Indo Hash ke-35 mengunjungi obyek wisata Gunung Fatuleu di Kecamatan Fatuleu Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (2/8).

Kunjungan ke destinasi wisata tersebut merupakan bagian dari kegiatan Pan Indo Hash tahun ini yang digelar di NTT mulai 1-3 Agustus.

Kedatangan mereka ke Fatuleu sangat bermanfaat karena membantu pemerintah daerah mempromosikan destinasi wisata tersebut. Gunung Fatuleu yang berjarak sekitar 1,5 jam perjalanan dengan mobil dari Kota Kupang, merupakan perbukitan batu yang menjadi landmark Kabupaten Kupang.

Hash adalah aktivitas olahraga jalan cepat atau lari lintas alam nonkompetitif dengan moto tiga F yakni Fun, Fitness dan Friendship.

"Lokasi wisata ini cukup bagus, perjalanannya berkelok-kelok, aman dan warganya ramah," kata anggota Betawi Hash Jakarta Tito, Jumat (2/8).

Sejak bergabung bersama Hash pada 2000, Tito mengaku sudah mengelilingi Indonesia kecuali Aceh.

Sekretaris Umum Panitia Pan Indo Hash ke-35, Mans Batekeneng, mengatakan banyak dari peserta sudah berada di NTT sejak satu bulan terakhir.

Mereka mengunjungi obyek wisata mulai dari Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Danau Kelimutu di Ende serta obyek wisata lainnya di Flores, Timor, Rote, dan Sumba. Peserta lain yang belum berkunjung ke lokasi wisata tersebut, baru bergerak ke sana setelah kegiatan berakhir pada Sabtu (3/8).

"Banyak peserta yang belum pernah berkunjung ke Komodo, ingin ke sana karena mereka membaca berita lokasi itu akan ditutup sementara," ujarnya.

Baca juga: Kejurda Balap Motor di Kupang Diikuti 200 Pembalap

Untuk kegiatan di Fatuleu, diawali dengan pelepasan hasher yang mengikuti long run oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat yang kemudian dilanjutkan pelepasan medium run dan short run.

Dalam sambutannya, Viktor mengajak peserta mengunjungi lokasi wisata lainnya di NTT dan menceritakan kepada orang lain agar semakin banyak orang berkunjung ke NTT.

"Ada festival kalaba maja pada September 2019 di Pulau Sabu, lokasinya mirip grand canyon di California," tuturnya.

Dia juga menyebutkan NTT memiliki destinasi wisata lain yang tidak kalah menarik seperti lokasi surfing di Pulau Rote, Diving di Alor, dan minuman khas daerah seperti teh kelor dan minuman keras 'Sophia'

Di lokasi kegiatan, para hasher disuguhi tarian adat dari warga Fatuleu dan sajian kuliner khas daerah. Peserta juga berbelanja berbagai hasil kerajinan rakyat yang dipamerkan di lapangan di kaki gunung Fatuleu antara lain salendang dan sarung tenun khas NTT. Mereka juga berfoto mengenakan kain tenun hasil kerajian berbagai daerah di NTT dengan latar belakang Gunung Fatuleu.

Menurut Viktor, kegiatan ini tidak hanya mempromosikan destinasi wisata Kabupaten Kupang tetapi juga menghidupkan pengrajian dan usaha kecil menengah (UKM) setempat. Transaksi di lokasi kegiatan diperkirakan mencapai jutaan rupiah.(OL-5)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya