Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Flotim Waspada Rabies, 948 Kasus dalam 7 Bulan Terakhir

Ferdinandus Rabu
01/8/2019 08:32
Flotim Waspada Rabies, 948 Kasus dalam 7 Bulan Terakhir
Ilustrasi(Antara)

KABUPATEN Flores Timur (Flotim) Provinsi Nusa Tenggara Timur ditetapkan sebagai salah satu daerah endemis rabies. Penyebabnya banyaknya kasus yang ditemukan berkaitan gigitan hewan penular rabies (GHPR).

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, mencatat terjadi peningkatan kasus GHPR dari tahun-tahun sebelumnya. Pada 2017 tercatat 1461 kasus dan pada 2018 naik menjadi 1564 kasus. Sementara pada tahun ini dalam kurun waktu 7 bulan terakhir sudah tercatat lebih dari 900 kasus gigitan.

Kepala Dinas Kesehatan Flotim dr Ogi Silimalar, melalui Kasie Survalence dan Imunisasi Hendrik Hoyan, saat ditemui Rabu (31/7), mengakui saat ini Flotim bersama sejumlah daerah lainnya di NTT telah ditetepakan sebagai daerah endemis rabies. Sehingga perhatian serius dari pemerintah daerah ini untuk memantau dan melakukan vaksinasi terhadap hewan-hewan yang rentan mengidap virus rabies.

"Terjadi peningkatan kasus gigitan hewan rabies dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sehingga Flotim ditetapkan sebagai daerah endemis rabies. Untuk 2019 ini, terhitung dari Januari hingga Juli sudah terjadi 948 kasus yang berkaitan dengan GHPR dan satu orang telah dinyatakan positif rabies," ujar Hendrik.

Terkait stok obat yang sempat kosong pada bulan lalu, Hendrik pun menambahkan saat ini stok obat vaksin anti rabies (VAR) sudah ada dan telah didistribusikan. Ia memastikan pemerintah memberikan perhatian serius terkait kondisi ini dengan menyiapkan dana APBD untuk pengadaan obat, juga mendapatkan bantuan dari pemeritah provinsi.

"Walaupun sempat kosong pada bulan lalu, namun saat ini stok vaksin anti rabies (VAR) sudah aman dan dapat bertahan hingga beberapa bulan ke depan. Vaksin tersebut sudah didistribusikan ke seluruh puskesmas, yaitu 21 puskesmas yang ada di wilayah Flotim. Sehingga kami mengimbau setiap warga yang memelihara hewan anjing untuk aktif melaporkan diri ke rumah sakit dan puskesmas terdekat, agar hewan peliharaan diberi vaksin anti rabies," tambahnya.

baca juga: Tim Audit Bank Sultra Selidiki Kucuran Kredit Rp30 Miliar

Sementara itu, hasil pemeriksaan terbaru dari Laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) di Denpasar, Bali menyatakan terdapat tiga spesimen otak, positif tertular virus rabies pada tiga jenis binatang yang berbeda yaitu anjing, kucing dan kambing. Sehingga warga dihimbau untuk tetap wasapada saat berada di sekitar hewan-hewan tersebut dan memastikan hewan peliharaan aman dari virus rabies. (OL-3)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya