Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEBAKARAN hutan di Gunung Panderman, Kota Batu, Jawa Timur belum bisa dipadamkan karena titik api semakin meluas. Tim gabungan pemadam api masih melakukan berbagai upaya pemadaman di sejumlah titik api.
"Memang sudah tidak terlihat kepulan asap dari kejauhan, tapi kami tetap melakukan pengecekan lokasi dan upaya pemadaman lagi," tegas Supervisor Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kota Batu, Ismu Buana kepada Media Indonesia, Rabu (24/7).
Kebakaran hutan Gunung Panderman sejak Minggu (21/7) ada kecenderungan meluas dari semula di petak 219, kini merembet di petak 213. Adapun areal hutan yang ludes terbakar sudah mencapai lebih dari 70 hektare. Karena itu BPBD bakal melakukan upaya pemadaman selama tujuh hari ke depan.
Kobaran api belum ada tanda-tanda padam. Bahkan pada Selasa malam terpantau ada titik api baru di puncak Gunung Panderman. Petugas reaksi cepat BPBD langsung mengecek lokasi kebakaran di titik pengibaran bendera puncak Panderman tersebut. Setelah melakukan pendataan di pos pantau Jalibar dan memastikan tidak ada pendaki di gunung tersebut. Tiga tim pemadam api berangkat ke lokasi baru kebakaran pada Rabu pagi.
baca juga: 42 Desa di Boyolali Kesulitan Air Bersih Penulis: Widjajadi
Sejauh ini, lanjutnya, upaya pemadaman dengan membuat sekat bakar seluas 200 meter dan lebar 3 meter di sejumlah lokasi. Satu tim dikerahkan untuk memadamkan api yang cukup besar di selatan Paralayang. Di tempat itu, petugas membuat sekar bakar sepanjang 300 meter dan lebar 2,5 meter. Tim lainnya juga membuat sekat serupa di lokasi berbeda. Menurut informasi dari tim reaksi cepat BPBD Kota Batu, kebakaran di hutan selatan Coban Putri petak 219 terjadi karena kesengajaan.
"Pelaku sudah diamankan oleh pihak kepolisian. Sedangkan titik api sudah dipadamkan oleh LMDH Tlekung dan warga setempat," ujarnya.(OL-3)
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah luas lahan yang terbakar dari 1 Januari hingga 3 Agustus 2024 seluas 384,85 hektare
Ada pun total kerugian akibat kebakaran di Kabupaten Kuningan mencapai Rp17 miliar
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Hingga Rabu sore, kobaran api masih dalam proses pemadaman oleh masyarakat dan pihak terkait.
Sebanyak 300 petugas gabungan dikerahkan untuk memadamkan kobaran api sejak Rabu (4/9) lalu
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved