Kebakaran Hutan dan Lahan Meluas di NTT

Ferdinandus Rabu
13/7/2019 13:37
Kebakaran Hutan dan Lahan Meluas di NTT
Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Nusa Tenggara Timur.(MI/Palce Amalo)

Kemarau yang ditandai langkanya hujan dan memicu kekeringan telah membuat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus meluas di wilayah Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Bahkan kebakaran hutan dan lahan telah mencapai ratusan hektare.     

Sejumlah titik api kebakaran ditemukan di wilayah daratan Tanjung Bunga,  Pulau Solor dan sebagian Pulau Adonara. Selain itu, titik api tampak banyak terlihat di Pulau Solor.

Seorang warga, Maksi Werang, mengaku sempat panik saat melewati dan menyaksikan lokasi kebakaran hutan dan lahan yang terus meluas dalam empat hari terakhir  di wilayah Pulau Solor, Kecamatan Solor TImur. Maksi mempertanyakan kenapa belum ada upaya pemadaman dari pemerintah daerah setempat.

"Kemarin saya melintas dan melihat sendiri lokasi kebakaran di Desa Mananga, Kecamatan Solor Timur. Ada juga titik api di sekitar Desa Nuhalolon, Solor Barat. Hutan padang yang sebagain besar ditumbuhi ilalang hangus terbakar dan semakin meluas karean angin cukup keras di musim kemarau ini. Sekitar seratus hektare lebih terbakar dan sudah empat hari berlangsung dan saat ini masih terlihat asap," ujar Maksi di Flotim, NTT, Sabtu (14/7).

Maksi menjelaskan di beberapa desa di Flotim sering terjadi kebakaran hutan dan lahan setiap tahunnya. Dengan luasnya area hutan dan lahan yang terbakar, masyarakat tidak mampu mengatasi kebakaran tersebut.

Maksi bersama warga sekitar mengaku hanya mampu memadamkan api dengan alat seadanya, tetapi tidak bertahan lama karena api cepat membesar dan meluas.

"Setiap tahun saat kemarau lokasi ini selalu terjadi kebakaran. Tidak tahu sumber apinya dari mana, namun sulit dipadamkan karena sulit untuk mencapai lokasi titik api yang cukup jauh, apalagi kami juga tidak memiliki alat pemdaman yang memadai, sehingga api terus meluas," jelas Maksi.

Di sisi lain, sejauh ini belum ada upaya dari pemerintah setempat untuk berusaha mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Padahal kebakaran tersebut telah membuat warga resah karena sebagian lahan yang ditumbuhi tanaman pangan juga turut mati. (OL-09)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya