Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Kemarau yang ditandai langkanya hujan dan memicu kekeringan telah membuat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus meluas di wilayah Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Bahkan kebakaran hutan dan lahan telah mencapai ratusan hektare.
Sejumlah titik api kebakaran ditemukan di wilayah daratan Tanjung Bunga, Pulau Solor dan sebagian Pulau Adonara. Selain itu, titik api tampak banyak terlihat di Pulau Solor.
Seorang warga, Maksi Werang, mengaku sempat panik saat melewati dan menyaksikan lokasi kebakaran hutan dan lahan yang terus meluas dalam empat hari terakhir di wilayah Pulau Solor, Kecamatan Solor TImur. Maksi mempertanyakan kenapa belum ada upaya pemadaman dari pemerintah daerah setempat.
"Kemarin saya melintas dan melihat sendiri lokasi kebakaran di Desa Mananga, Kecamatan Solor Timur. Ada juga titik api di sekitar Desa Nuhalolon, Solor Barat. Hutan padang yang sebagain besar ditumbuhi ilalang hangus terbakar dan semakin meluas karean angin cukup keras di musim kemarau ini. Sekitar seratus hektare lebih terbakar dan sudah empat hari berlangsung dan saat ini masih terlihat asap," ujar Maksi di Flotim, NTT, Sabtu (14/7).
Maksi menjelaskan di beberapa desa di Flotim sering terjadi kebakaran hutan dan lahan setiap tahunnya. Dengan luasnya area hutan dan lahan yang terbakar, masyarakat tidak mampu mengatasi kebakaran tersebut.
Maksi bersama warga sekitar mengaku hanya mampu memadamkan api dengan alat seadanya, tetapi tidak bertahan lama karena api cepat membesar dan meluas.
"Setiap tahun saat kemarau lokasi ini selalu terjadi kebakaran. Tidak tahu sumber apinya dari mana, namun sulit dipadamkan karena sulit untuk mencapai lokasi titik api yang cukup jauh, apalagi kami juga tidak memiliki alat pemdaman yang memadai, sehingga api terus meluas," jelas Maksi.
Di sisi lain, sejauh ini belum ada upaya dari pemerintah setempat untuk berusaha mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Padahal kebakaran tersebut telah membuat warga resah karena sebagian lahan yang ditumbuhi tanaman pangan juga turut mati. (OL-09)
Cafe Dapur Inches berlokasi di Pantai Harnus kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Yuk dukung film Women from Rote Island, film karya sineas Jeremias Nyangoen.
Ada versi untuk anak-anak dengan gerakan lebih mudah, sedangkan untuk lansia meminimalisir risiko cedera
Insan Bumi Mandiri dan ASEAN Foundation memberdayakan masyarakat di wilayah pedalaman, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Untuk mendorong daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Bentoel Group meluncurkan program Bangun Karya.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah luas lahan yang terbakar dari 1 Januari hingga 3 Agustus 2024 seluas 384,85 hektare
Ada pun total kerugian akibat kebakaran di Kabupaten Kuningan mencapai Rp17 miliar
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Hingga Rabu sore, kobaran api masih dalam proses pemadaman oleh masyarakat dan pihak terkait.
Sebanyak 300 petugas gabungan dikerahkan untuk memadamkan kobaran api sejak Rabu (4/9) lalu
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved