Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

Padi Puso Akibat Kekeringan Jadi Pakan Ternak

Liliek Dharmawan
04/7/2019 15:02
Padi Puso Akibat Kekeringan Jadi Pakan Ternak
Akibat kekeringan, petani memangkas tanaman padi untuk dijadikan pakan ternak.(MI/Liliek Dharmawan )

PARA petani di Banyumas, Jawa Tengah terpaksa memangkas tanaman padi yang telah puso akibat kekeringan. Tanaman padi yang puso dipanen
untuk pakan ternak. Salah seorang petani di Desa Dermaji, Kecamatan Lumbir, Kasno, 57, mengatakan bahwa ada puluhan hektare (ha) areal sawah yang mengalami
kekeringan.

"Umur tanaman padi baru sekitar 1-2 bulan. Sehingga sebetulnya masih sangat membutuhkan air. Dengan kondisi tidak terairi, maka tanaman padi menjadi kering, puso," jelas Kasno, Kamis (4/7).

Menurutnya, tanaman padi yang puso langsung dipanen dan digunakan untuk pakan teranak.

"Sebelum mengering, tanaman padi yang masih hijau dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak. Saya sengaja membabati tanaman padi untuk pakan kambing di rumah," ujarnya.

Petani lainnya di Desa Wlahar Wetan, Kecamatan Kalibagor, Sisno, 51, mengatakan kalau dirinya membabati tanaman padi yang puso.

"Karena sudah tidak mungkin diselamatkan, lebih baik dipanen dini untuk pakan ternak," ujarnya pasrah. .

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Widarso mengatakan di Banyumas ada sekitar 500 ha areal tanaman padi yang mengalami kekeringan.

"Dari luasan tersebut, 25 ha dipastikan puso. Namun demikian, data masih akan terus berubah seiring dengan semakin panjangnya musim kemarau," ujarnya.

baca juga: Pemkot Palembang Perluas Pemasangan Jargas

Ia mengatakan untuk mengantisipasinya, dinas telah memobilisasi pompa air untuk wilayah yang rawan kekeringan.

"Tetapi tentu syaratnya, sawah milik petani yang mengalami kekeringan harus dekat dengan sumber mata air, seperti sungai. Kalau tidak ada sumber airnya, tentu pompa tidak dapat digunakan," jelas dia. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya