Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kisah Keluarga Penerima PKH di Buleleng Lolos dari Kemiskinan

Antara
01/7/2019 17:10
Kisah Keluarga Penerima PKH di Buleleng Lolos dari Kemiskinan
Keluarga I Gusti I Ayu Supiani (42) warga Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng untuk berhenti menjadi penerima PKH(Ist)

KELUARGA I Gusti I Ayu Supiani, 42, warga Desa Lokapaksa Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng, Bali, memutuskan untuk berhenti menjadi penerima Program Keluarga Harapan (PKH).

PKH merupakan program bantuan bersyarat kepada keluarga prasejahtera untuk mendorong kemandirian, mengurangi kemiskinan, serta mendorong peningkatan produktivitas penerima manfaat.

"Terus terang saya senang menerima bantuan, kalau saya bergantung pada bantuan keluarga saya tidak akan maju, tidak bisa berubah," ujar Supiani saat ditemui dirumahnya, akhir pekan lalu.

Ibu dua anak ini memulai usaha dagangnya sejak 1997 silam dengan modal seadanya yang dipinjam dari ibunya. Mulanya ia berjualan di pasar desa tempat tinggalnya.

Selanjutnya pada 2015 ia memberanikan diri mengambil pinjaman bank untuk keperluan modal usaha. Kini, usaha yang telah dirintisnya 22 tahun lamanya membuahkan hasil manis.

Pasalnya, lokasi tempat berjualan saat ini sangat strategis ditambah ia mendapat kepercayaan dari bank ditunjuk menjadi agen penyalur Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

"Sempat jatuh bangun ketika masih berjualan di pasar tidak mendapatkan untung sama sekali, kemudian suami di PHK, sedangkan saat itu masih menanggung anak sekolah hingga ia bersama keluarga menumpang di rumah ipar," kenang Supiani sambil bercerita.

 

Baca juga: Kalteng Aktifkan Posko Karhutla Di Empat Kabupaten

 

Di tengah kondisi sulit saat itu, tutur Supiani, keluarganya sempat merasakan Bantuan Langsung Tunai (BLT), kemudian pada 2018 menjadi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH.

Dana PKH yang diterima ia gunakan untuk keperluan sekolah dua anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menegah Pertama.

Selain PKH, Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIP), Beras Sejahtera juga ia peroleh.

Tahun ini, dengan usaha warungnya, keluarga Supiani mampu meraup keuntungan Rp1.200.000-2.100.000 per hari dengan menjual kebutuhan pokok dan keperluan sehari-hari.

Ditambah keterampilan yang ia dan suami miliki membuat 'banten' (sesaji, sarana upacara agama) yang mampu menghasilkan Rp6.000.000 dalam hari-hari tertentu (tidak setiap saat) saat upacara keagamaan.

Meski sempat merasakan dana PKH setahun, Koordinator Kabupaten Buleleng, Gede Wiryawan, sangat mengapreasiasi usaha dan kesadaran keluarga I Gusti I Ayu Supiani saat meninjau lokasi bersama pendamping Sosial dan Pekerja Sosial Supervisor di Desa Lokapaksa.

Pedamping sosial, Ni Gusti Made Lia Harsini, selama mendampingi keluarga Supiani memang melihat motivasi lebih untuk keluar dari jerat kemiskinan.

Lia Harsini juga berpesan agar KPM yang sudah graduasi mampu mempertahankan dan meningkatkan apa yang sudah diperoleh saat ini. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya