Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KELUARGA I Gusti I Ayu Supiani, 42, warga Desa Lokapaksa Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng, Bali, memutuskan untuk berhenti menjadi penerima Program Keluarga Harapan (PKH).
PKH merupakan program bantuan bersyarat kepada keluarga prasejahtera untuk mendorong kemandirian, mengurangi kemiskinan, serta mendorong peningkatan produktivitas penerima manfaat.
"Terus terang saya senang menerima bantuan, kalau saya bergantung pada bantuan keluarga saya tidak akan maju, tidak bisa berubah," ujar Supiani saat ditemui dirumahnya, akhir pekan lalu.
Ibu dua anak ini memulai usaha dagangnya sejak 1997 silam dengan modal seadanya yang dipinjam dari ibunya. Mulanya ia berjualan di pasar desa tempat tinggalnya.
Selanjutnya pada 2015 ia memberanikan diri mengambil pinjaman bank untuk keperluan modal usaha. Kini, usaha yang telah dirintisnya 22 tahun lamanya membuahkan hasil manis.
Pasalnya, lokasi tempat berjualan saat ini sangat strategis ditambah ia mendapat kepercayaan dari bank ditunjuk menjadi agen penyalur Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
"Sempat jatuh bangun ketika masih berjualan di pasar tidak mendapatkan untung sama sekali, kemudian suami di PHK, sedangkan saat itu masih menanggung anak sekolah hingga ia bersama keluarga menumpang di rumah ipar," kenang Supiani sambil bercerita.
Baca juga: Kalteng Aktifkan Posko Karhutla Di Empat Kabupaten
Di tengah kondisi sulit saat itu, tutur Supiani, keluarganya sempat merasakan Bantuan Langsung Tunai (BLT), kemudian pada 2018 menjadi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH.
Dana PKH yang diterima ia gunakan untuk keperluan sekolah dua anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menegah Pertama.
Selain PKH, Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIP), Beras Sejahtera juga ia peroleh.
Tahun ini, dengan usaha warungnya, keluarga Supiani mampu meraup keuntungan Rp1.200.000-2.100.000 per hari dengan menjual kebutuhan pokok dan keperluan sehari-hari.
Ditambah keterampilan yang ia dan suami miliki membuat 'banten' (sesaji, sarana upacara agama) yang mampu menghasilkan Rp6.000.000 dalam hari-hari tertentu (tidak setiap saat) saat upacara keagamaan.
Meski sempat merasakan dana PKH setahun, Koordinator Kabupaten Buleleng, Gede Wiryawan, sangat mengapreasiasi usaha dan kesadaran keluarga I Gusti I Ayu Supiani saat meninjau lokasi bersama pendamping Sosial dan Pekerja Sosial Supervisor di Desa Lokapaksa.
Pedamping sosial, Ni Gusti Made Lia Harsini, selama mendampingi keluarga Supiani memang melihat motivasi lebih untuk keluar dari jerat kemiskinan.
Lia Harsini juga berpesan agar KPM yang sudah graduasi mampu mempertahankan dan meningkatkan apa yang sudah diperoleh saat ini. (OL-1)
Delapan bulan lalu, Titik Kartika sempat menjalani operasi untuk pengangkatan tumor di bagian kiri wajahnya di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Mereka dibekali dengan pelatihan literasi keuangan dasar, pengembangan usaha sederhana, serta pengelolaan penjualan online
Bantuan program atensi tersebut merupakan kolaborasi Kementerian Sosial dan PT Indofood.
Kondisi terkini di lokasi bencana, banjir berangsur surut walaupun masih terjadi hujan dengan intensitas ringan.
PEMERINTAH sangat serius mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan sosial di tengah masyarakat.
Perbaikan berkala data penerima bantuan iuran dalam program JKN, dilakukan untuk memastikan bantuan pemerintah sampai ke sasaran yang tepat.
Campur tangan pemerintah untuk menanggulangi masalah kemiskinan bisa dilakukan melalui program pemberdayaan sosial yang memihak kepada masyarakat yang tidak mampu."
KEMENTERIAN Sosial memastikan sebanyak 1.130 keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM-PKH) Kabupaten Sampang dapat mengambil hak
BANTUAN sosial (bansos) bahan pokok (sembako) dari Presiden tahap I mulai didistribusikan.
PEMERINTAH mulai menyalurkan bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BPNT) tahap dua di seluruh Indonesia melalui Himpunan Bank Pemerintah (Himbara).
SEBANYAK 370 peserta pendamping baru Program Keluarga Harapan (PKH) mengikuti Bimbingan Pemantapan (Bimtap)
PEMERINTAH akan memberi kesempatan pada pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk studi banding ke luar negeri. Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan telah mendapatkan perintah dari presiden untuk melakukan seleksi kepada pendamping PKH di seluruh Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved