Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Antisipasi Kepadatan Saat Mudik, Gerbang Tol Trans Jawa Ditambah

Candra Yuri Nuralam
27/5/2019 10:15
Antisipasi Kepadatan Saat Mudik, Gerbang Tol Trans Jawa Ditambah
Pekerja menyelesaikan pemasangan Gardu Transaksi Otomatis (GTO) di depan Pintu Tol Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah(ANTARA/Mohammad Ayudha)

MENTERI Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi Tol Trans Jawa akan dipadati kendaraan saat musim mudik Lebaran 2019. Pemerintah berencana memperbanyak gerbang tol untuk mencegah penumpukan kendaraan.

"Kita perkirakan yang menuju Jawa Tengah itu kira-kira 150.000. Nah karena lonjakan demikian jangan takut terjadi kemacetan di Cikarang Utama karena Cikarang Utama akan dibagi dua gerbangnya," kata Budi usai melakukan apel kesiapan mudik Lebaran 2019 di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (26/5).

Penambahan gerbang tol paling banyak diberlakukan di Semarang dan Bandung. Dua daerah itu merupakan diprediksi paling banyak dilalui pemudik.

"Di arah Semarang dan arah Bandung dan mundur kira-kira 40 km dan itu gerbangnya yang tadinya 31 (gerbang) akan dua kali lipat menjadi 60 (gerbang)," ujar Budi.

Menhub berharap upaya ini dapat mengurangi antrean kendaraan di gerbang tol. Ia yakin upaya ini bisa mengurai penumpukan kendaraan dan mengurangi kemacetan.

"Jadi Insyaallah kemacetan yang terjadi di Cikarang itu akan berkurang dengan baik," tutur Budi.

Baca juga: Tinjau Tol Cikampek, Kakorlantas Pastikan Kesiapan One Way

Sebelumnya, Budi juga mewajibkan angkutan antraprovinsi memenuhi syarat minimal saat melewati Tol Trans Jawa. Ia menilai lonjakan kendaraan secara alami terjadi di Tol Trans Jawa.

Sebelumnya, Menhub mengantisipasi adanya lonjakan di tol Trans Jawa saat Mudik 2019. Untuk itu, dia mewajibkan angkutan antarprovinsi memenuhi syarat minimal saat melewati tol Trans Jawa. Karena masyarakat ingin sampai lebih cepat ke tujuan.

Hal ini juga membuat pengusaha angkutan memilih jalur tersebut. Menhub pun memperketat standarisasi bus untuk mencegah hal yang tak diinginkan.

"Yang bus premium sudah kita biarkan mereka dengan mekanisme pasar melaksanakan itu, tetapi yang antarkota katakanlah dari Cirebon ke Pekalongan ke Semarang ini harus kita lakukan suatu koordinasi lebih jauh," tegas Budi. (Medcom/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya