24 Titik Api Muncul di Kalsel

Denny Susanto
20/5/2019 13:39
24 Titik Api Muncul di Kalsel
Memasuki musim kemarau, BPBD Kalsel memperingatkan kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya.(Antara)

MEMASUKI musim kemarau, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mewaspadai ancaman terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah itu. Sepanjang  2019, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat ada 24 titik api di sejumlah wilayah.

"Kita sudah memasuki musim kemarau. Akhir-akhir ini cuaca sangat panas melanda Kalsel dan titik api juga mulai terpantau," tutur Kepala BPBD Kalsel, Wahyudin Ujud, Senin (20/5).

Kalsel saat ini dalam status waspada bencana karhutla, seiring prediksi BMKG yang menyebut kondisi kemarau ekstrem akan melanda wilayah ini.           
Menurut data BPBD Kalsel dalam dua hari terakhir terpantau enam titik api masing-masing empat di Kabupaten Tapin dan dua di Tanah Laut.
Sedangkan sepanjang 2019 ini muncul 24 titik api dengan luas lahan terbakar lebih kurang 50 hektar.

Menghadapi ancaman karhutla ini Pemprov Kalsel telah menyiagakan pasukan Manggala Agni dan pelibatan kelompok Masyarakat Peduli Api. Pada 2018, luas lahan terbakar di Kalsel mencapai luas 3.900 hektar lebih. Lebih luas dibandingkan 2017, yakni 1.600 hektar.

Pemprov Kalsel juga menuntut tanggung jawab perusahaan dalam mencegah terjadi kebakadan di areal konsesi perusahaan. Senada dengan ini, Deputi Bidang Edukasi Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan BRG, Myrna Safitri, mengatakan di Kalsel ada 18 perusahaan pemegang hak guna lahan (HGU), dan satu kawasan hutan yang berada di areal lahan gambut dengan luas keseluruhan 27 ribu hektar. Oleh karena itu untuk pemulihan lahan gambut di kawasan tersebut, menjadi tanggungjawab setiap pemegang HGU.

Menurut Myrna, BRG terus menyosialisasikan program restorasi yang sudah dijalankan sejak 2016. Dasar hukum bagi pemegang HGU agar menjalankan restorasi, adalah PP Nomor 71 dan 57/2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut serta Peraturan Menteri LHK tentang Restorasi Lahan Gambut.

baca juga: Perawatan Lokomotif untuk Masa Angkutan Lebaran Rampung

BRG mencatat luas lahan gambut di Kalsel keseluruhan seluas 103.556  hektar. Sedangkan yang menjadi target pemulihan atau restorasi pemerintah seluas 38.762 hektar. Namun ada sekitar 27 ribu hektar lahan gambut di Kalsel berada dalam hutan atau lahan konsesi, baik perkebunan maupun pertambangan yang memiliki HGU.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya