Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

90 Rumah Rusak Berat akibat Pergerakan Tanah di Sukabumi

Antara
03/5/2019 20:50
90 Rumah Rusak Berat akibat Pergerakan Tanah di Sukabumi
Pergerakan tanah di Sukabumi, Jawa Barat.(Ilustrasi/ANTARA FOTO/Budiyanto)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat hingga kini jumlah rumah warga yang rusak akibat bencana pergerakan tanah di Kampung Gunungbatu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi 90 unit.   

"Dari hasil pendataan sementara pada Jumat (3/5) jumlah rumah yang rusak di Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung ini menjadi 90 unit padahal selang sehari atau Kamis (2/5) jumlah rumah yang rusak 73 unit sehingga bertambah 17 unit," kata Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, di Sukabumi, Jumat.

Menurutnya, untuk jumlah rumah yang terancam berkurang yang awalnya 36 menjadi 19 unit karena 17 unit tersebut statusnya sudah masuk rusak berat. Bahkan tidak menutup kemungkinan jumlah yang rusak berat akan terus bertambah karena aktivitas tanah bergeser ini terus meluas.   

Tidak hanya rumah, sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), masjid dan madrasah ikut rusak serta jalan Provinsi Jabar yang berada di sekitar Kampung Gunungbatu rusak berat karena aspalnya amblas akibat tanahnya terbelah.


Baca juga: Kecelakaan di Tol Cipali, Dua Tewas


Sementara untuk jumlah warga yang yang menjadi korban bencana sebanyak 110 kepala keluarga atau 354 jiwa, seluruh korban sudah mengungsi ke beberapa titk seperti di posko pengungsian, masjid, sekolah, maupun rumah sanak keluarganya.   

"Logistik bantuan untuk korban bencana mencukupi mulai dari makanan siap saji, sembako, perlengkapan makan, tidur dan MCK, vitamin, obat-obatan susu balita dan pampers tersedia. Bantuan dari pihak ketiga seperti perusahaan BUMN maupun swasta dan komunitas terus berdatangan," tambahnya.   

Daeng mengatakan masa tanggap darurat bencana pergeseran tanah ini hingga 6 Mei, tetapi tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang karena intensitas pergerakan tanah masih terus terjadi dan masif. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya