Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
BANDARA Internasional Ngurah Rai Bali kembali memberlakukan dan meresmikan transportasi massal masuk ke areal bandara. Peresmian masuknya transportasi masal tersebut dilakukan di Bandara Ngurah Rai, Kamis (2/5).
Peresmian dilakukan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster dihadiri langsung oleh GM PT Angkasa Pura Ngurah Rai dan seluruh staf yang ada.
Armada yang masuk adalah Trans Sarbagita dengan rute Batubulan-Ngurah Rai-Nusa Dua dan sebaliknya.
Sebelumnnya angkutan Trans Sarbagita sempat masuk ke Ngurah Rai. Setelah sempat berhenti beroperasi, layanan transportasi massal bus Trans Sarbagita kini resmi dioperasikan kembali.
Setelah dilakukan uji coba operasional yang dimulai pada Jumat (26/4) pekan lalu, tepat pada hari ini, Kamis (2/5), operasional bus Trans Sarbagita dengan rute melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai kembali resmi beroperasi.
Acara peresmian ditandai dengan menekan tombol sirene dan penggunguntingan pita oleh Koster di shelter Trans Sarbagita yang terletak di area pick-up Terminal Kedatangan Domestik, dengan dihadiri oleh Gubernur Bali, Wayan Koster.
“Hal ini merupakan suatu hal yang sangat positif, karena kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi bersifat masif saat ini sangatlah dibutuhkan,” ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, Haruman Sulaksono, saat membuka acara.
“Dengan dioperasikannya kembali Trans Sarbagita dengan melewati bandar udara ini lah, kami berharap hal ini dapat menjawab pertanyaan masyarakat luas akan ketersediaan sarana transportasi massal yang melayani penumpang dari dan menuju bandar udara,” lanjut Haruman.
Baca juga: Bandara Baru di DIY Sambut Penerbangan Perdana
Layanan transportasi massal ini akan beroperasi dengan rute bandar udara – Nusa Dua, dan bandar udara – Batu Bulan, dengan jumlah 6 bus yang akan melayani penumpang. Untuk masing-masing rute, bus beroperasi dengan tiga jam keberangkatan.
Bus yang melayani penumpang dari dan ke bandar udara akan berhenti di shelter yang terletak di area pick-up zone Terminal Domestik dan Terminal Internasional.
Untuk rute bandar udara – Nusa Dua, bus akan berangkat pada pukul 09.15 Wita, 13.15 Wita, dan 17.15 Wita. Sementara untuk rute bandar udara – Batu Bulan, jam keberangkatan bus Trans Sarbagita adalah pukul
11.00 Wita, 15.00 Wita, dan 19.00 Wita. Jam keberangkatan bus untuk kedua rute arah sebaliknya juga berlaku sama.
Pengguna jasa bandar udara yang hendak menuju ke bandar udara atau sebaliknya, dapat menikmati fasilitas transportasi massal ini dengan tarif Rp3.500 per orang. Sedangkan untuk pelajar, dapat menggunakan moda transportasi ini dengan cuma-cuma alias gratis.
Dalam sambutannya, Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan apresiasi kepada Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
“Saya juga memikirkan bagaimana transportasi yang layak untuk bisa dikembangkan dalam kaitannya dengan penumpang tang akan menuju dan meninggalkan bandar udara,” ujar Gubernur Koster.
“Ke depan, transportasi harus kita bangun dan kembangkan secara terus menerus secara inovatif, dengan moda yang tepat. Kami juga berharap, dengan beroperasinya kembali layanan bus Trans Sarbagita, masyarakat dapat memiliki semakin banyak ragam pilihan sarana transportasi darat yang terhubung dengan bandar udara,” pungkas Haruman.
Dioperasikannya kembali layanan transportasi umum ini juga merupakan upaya dari PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai untuk terus menerus memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pengguna jasa bandar udara.
Layanan ini juga untuk menjawab temuan dari Skytrax, perusahaan konsultan yang mengkhususkan diri dalam penilaian kualitas layanan bandar udara dan maskapai penerbangan. Sebelumnya Skytrax menyebut bahwa Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali belum terkoneksi dengan layanan transportasi massal.
Diluncurkan pada 18 Agustus 2011 lalu, Trans Sarbagita adalah moda transportasi massal dengan jenis bus rapid transit (BRT). Sesuai dengan nama yang disematkan, sarana transportasi ini ditujukan untuk melayani pengguna jasa angkutan dengan fokus pada area Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan
Dalam acara peresmian beroperasinya kembali Trans Sarbagita, penumpang rute Nusa Dua – bandar udara yang turun dari bus langsung disambut dengan kalungan bunga dari manajemen bandar udara. (A-5)
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris mengapresiasi kesigapan seluruh personel yang terlibat dalam penggagalan itu.
Menurut Ronald, BIJB telah siap secara infrastruktur dan dukungan konektivitas jalan tol seperti Tol Cipali dan Cisumdawu yang memudahkan akses dari berbagai wilayah
Rute ini akan mulai beroperasi pada 23 Juli 2025 mendatang dan diharapkan menjadi pendorong baru sektor pariwisata dan perekonomian di kedua wilayah.
BHS juga menyoroti fenomena turbulensi angin pantai yang membentur pegunungan di sisi utara bandara berisiko pada proses lepas landas pesawat.
ANGGOTA Komisi VIII DPR RI, Maman Immanul Haq, menegaskan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memiliki potensi besar untuk bertransformasi menjadi syarikah haji
Pada Jumat (20/6) pukul 22.31 Wita, tercatat satu kali erupsi dengan ketingian kolom letusan 2.000 meter diatas puncak gunung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved