Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Kemarau Tahun Ini Lebih Panjang Waspadai Karhutla

Denny Susanto
29/4/2019 16:26
Kemarau Tahun Ini Lebih Panjang Waspadai Karhutla
BMKG memprediksi musim kemarau tahun ini lebih panjang dengan suhu lebih panas dari tahun sebelumnya.(Antara )

BMKG memprediksi musim kemarau tahun ini lebih panjang dengan suhu lebih panas dari tahun sebelumnya. Sehingga dikhawatirkan ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan semakin meningkat.

Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor telah menerbitkan surat edaran siaga karhutla. Setelah menggelar apel Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2019 dan Apel Siaga Bencana Karhutla, Senin (29/4), Pemprov Kalsel menggelar rakor terpadu dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana asap akibat karhutla di Banjarbaru, Senin (29/4).

Sekda Provinsi Kalsel, Abdul Haris mengatakan rakor ini sebagai langkah awal mencegah karhutla.

"Gubernur Kalsel telah menerbitkan surat edaran kepada bupati/walikota se Kalsel, tentang antisipasi dan kesiapsiagaan pemda dalam mencegah dan menanggulangi karhutla," ujar Abdul Haris, Senin (29/4).
 
Dijelaskan Sekda, dalam surat edaran tersebut, Gubernur meminta kepada Pemda dan instansi terkait agar mencermati perannya masing-masing dalam pengendalian karhutla di Kalsel.

baca juga: Kendalikan Karhutla, KLHK Terus Bentuk Masyarakat Peduli Api

"Berdasarkan surat edaran Gubernur dan mengacu pada Inpres No 11/2015, saya minta kepada seluruh instansi terkait, agar mencermati perannya masing-masing dalam pengendalian karhutla. Peran-peran itu harus kita sinergikan dengan membangun keterpaduan untuk mengoptimalkan sumberdaya yang kita miliki," tuturnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Wahyuddin Ujud mengatakan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada tahun ini, berdasarkan prediksi BMKG, suhu lebih panas dari kemarau sebelumnya.

"Dari kondisi tersebut kami prediksikan bahwa kebakaran hutan dan lahan akan meningkat dari tahun sebelumnya," katanya.

Sebagai salah satu upaya untuk melakukan pencegahan BPBD, bersama TNI dan POLRI serta element masyarakat akan bersama-sama melakukan kesiapsiagaan untuk melakukan pencegahan.

"Kami akan mengefektifkan penyuluhan dan sosialisasi ke masyarakat agar pemahamannya terhadap  gangguan asap dan bencana karhutla," ucapnya.

Titik yang rawan tingkat karhutla terdapat di lima wilayah, yakni Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Tapin. (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya