Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Perempuan Pengukir Pecahkan Rekor MURI

Achmad Safuan
28/4/2019 07:45
Perempuan Pengukir Pecahkan Rekor MURI
Ratusan perempuan sedang mengukir saat ambil bagian dalam pemecahan rekor MURI di Gedung Haji Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.(MI/Haryanto)

JEPARA semakin kukuh sebagai kota ukir bersamaan dengan peringatan hari jadi ke-470 Kabupaten Jepara Museum Rekor Indonesia (MURI) kembali memberikan penghargaan.

Kali ini rekor perempuan pengukir terbanyak yang diikuti 507 peserta.

Dari pantauan Media Indonesia, kemarin, Gedung Haji Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menjadi saksi bisu sejarah rekor baru di kota ukir.

Kali ini dengan di-support oleh Lestari Moerdidjat (Rerie) sebagai Pembina Yayasan Dharma Bhakti Lestari bersama komponen masyarakat Jepara lainnya kembali terpecahkan prestasi Rekor MURI.

Ratusan perempuan Jepara sejak pagi telah memenuhi gedung Haji Jepara, mengenakan kaus seragam putih tampak rapi duduk di lantai. Di hadapannya masing-masing kayu papan tebal berukuran 30 x 30 sentimeter berikut alat ukir, seperti pahat aneka ukuran dan bentuk serta alat pemukul (palu) dari kayu.

Tepat pukul 08.15 WIB, panitia pemecahan rekor memberikan aba-aba. Sontak ratusan perempuan Jepara yang masing-masing telah diberi nomor peserta dengan cekatan memulai aktivitasnya. Mereka mengukir kayu dengan berbagai motif ukiran sesuai seleranya.

Jika pada 2010 rekor MURI pemahat terbanyak dengan pengukir lelaki dan perempuan Jepara berjumlah 502 peserta, rekor MURI kali ini terpecahkan dengan peserta sebanyak 507 pengukir perempuan terbanyak.

"Sebelumnya kita rencanakan ganya 470 peserta sesuai hari jadi Jepara, tetapi ternyata peserta membengkak menjadi 507 orang ditambah ada 40 peserta cadangan," kata salah seorang panitia Sutarya.

Ketua Panitia Pemecahan Rekor Maskur mengatakan pemecahan rekor MURI ini bertujuan untuk lebih dapat menjaga budaya ukir di Jepara karena selain ukiran mampu menghidupkan ekonomi rakyat juga telah menjadi tradisi bagi warga Jepara.

Budaya ukiran ini merupakan warisan leluhur yang patut dijaga, ujar Maskur, karena jangan sampai peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia ini diambil alih bangsa lain karena kita tidak bisa menjaga.

"Di samping itu, kita juga ingin agar generasi mendatang tetap mencintai dan menekuni kerajinan ukir ini," tambahnya.

Manajer MURI Aryani Siregar pada keterangan terpisah mengatakan pemecahan rekor ini ialah pertama untuk peserta seluruhnya perempuan dengan jumlah sebanyak 507 orang karena pada pemecahan rekor sebelumnya dengan peserta 502 diikuti lelaki dan perempuan.

"Setelah kami menilai dan menghitung, rekor MURI kali ini untuk katagori pengukir perempuan terbanyak telah terpecahkan di Jepara ini," kata Aryani.

Dengan pertama kali perempuan pengukir terbanyak, ujar Aryani, maka sangat pantas kiprahnya kali ini bersama HUT ke-470 Kabupaten Jepara ini pantas untuk memperoleh dan tercatat di MURI. (AS/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya