Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ADA yang unik dalam perhelatan pemilu 2019 mendatang. Kesamaan nama tapi beda pandangan politik menjadi strategi untuk saling mendompleng dan memenangi kursi yang diperebutkan.
Dua calon anggota kegislatif (Caleg) dari PKS di Semarang yakni untuk DPRD Provinsi Jawa Tengah dan DPRD Kabupaten Semarang mempunyai strategi yang sama, yakni pada pemilu mendatang agar warga tetap mendukung dan memberi suara untuk nomor 1 Joko Widodo (Jokowi).
Kok mereka bisa membangkangkah dari partai? Pertanyaan itu pasti pasti terus bergema karena diketahui PKS merupakan salah satu partai koalisi pendukung Capres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno.
Nama Jokowi bagi mereka membawa berkah tersendiri. Di tengah-tengah pemilu kepopuleran Joko Widodo Capres Nomor Urut 01 menjadi magnet luar biasa, sehingga dapat menjadi topangan bagi kedua Caleg tersebut untuk ikut memperebutkan kursi di legislatif.
Caleg dari PKS untuk DPRD Provinsi Jateng nomor urut 1 Dapil 2 yang meliputi Kabupaten Semarang, Kendal dan Salatiga, serta Caleg dari PKS untuk DPRD Kabupaten Semarang nomor urut 1 Dapil 1 yang meliputi Kecamatan Bergas, Ungaran Barat, dan Ungaran Timur mempunyai nama sama dengan Capres nomor urut 01 Joko Widodo.
Meskipun keduanya mengaku mempunyai pandangan politik yang berbeda dengan Capres 01 Jokowi, namun persamaan nama mereka menjadi berkah, karena memudahkan orang mengingat saat masa kampanye dan menjoblos saat pemilu mendatang.
"Kebetulan nama kami sama-sama Joko Widodo dan warga juga memanggil Jokowi, ini berkah bagi kami untuk meraih kursi di DPRD," kata Jokowi, caleg DPRD Kabupaten Semarang.
Baca juga: KPK-KPU: Caleg Terpilih belum Lapor LHKPN tidak akan Dilantik
Kesamaan nama ini, lanjut Jokowi, guru di SMPIT Cahaya Ummat Karangjati, menjadikan kemudahan bagi warga di dapilnya untuk mengingat. Apalagi sebelum-sebelumnya sering banyak orang salah sangka karena kesamaan nama.
Pernah suatu kalu dua tahun lalu saat Presiden Jokowi di ungaran, lanjut Joko Widodo, banyak orang menghubungi lewat telepon dirinya dan menyampaikan aspirasi, karena mereka beranggapan bahwa yang dihubungi adalah Jokowi presiden.
"Saya belum sempat menjelaskan karena si penelepon itu terus menerocos dan ingin bersalaman," imbuhnya sambil tertawa.
Hal serupa juga diungkapkan Joko Widodo,caleg PKS untuk DPRD Jateng. Kesamaan nama dengan Capres Jokowi sangat memudahkan dalam berkampanye maupun memperkenalkan diri, apalagi sebelum-sebelumnya juga dipanggil Jokowi.
"Kebetulan saya juga nomor urut 1, sehingga lebih mudah meskipun tentu beda pandangan politik," kata warga Gunungpati ini.
Joko Widodo yang merupakan mantan Ketua DPD Partai Keadilan pada 2000-2003 dan mantan Ketua DPW PKS Jateng pada 2003-2004 mengatakan sejak lahir di Boyolali, 5 April 1972 lalu bernama Joko Widodo. Meskipun pernah gagal lolos ke senayan pada Pemilu 2014 lalu berharap dapat lolos pada Pemilu 2019 ini untuk maju lagi untuk DPRD Jateng.
"Saya dapat di nomor urut satu, semoga saja nama Joko Widodo membawa keberuntungan seperti Pak Presiden," ujarnya di sela-sela kampanye akbar PKS di Kota Semarang. (OL-3)
Gelar pencetak gol terbanyak Piala Menpora 2021 direbut pemain Persiraja Banda Aceh Assanur 'Torres' Rijal yang sukses mengoleksi empat gol.
Persatuan Sepak Bola (Persab) Brebes, Jawa Tengah (Jateng), bakal berlaga di kompetisi Liga 3 putaran nasional.
Mudik gratis itu ditujukan bagi warga asli Kebumen yang kurang mampu yang bekerja di Jakarta.
KETUA DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengatakan bahwa PDIP ikut mempertimbangkan nama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep
Jika dilihat kepopuleran dan elektabilitas Kaesang punya peluang menang.
Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi menerangkan pihaknya mendoakan agar Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep bisa maju di Pilkada Serentak 2024.
Dengan banyak perbedaan, suku, agama, bahasa, dan ras menjadi modal untuk meneruskan perjuangan para terdahulu.
Lulus SMA, gadis itu melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia dan University of Groningen di Negeri Belanda.
Potensi risiko gangguan kejiwaan di kalangan caleg menjadi atensi manajemen RSUD Sayang.
RUMAH sakit (RS) Otto, di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Jawa Barat menyatakan telah menyiapkan ruangan dan layanan khusus untuk para calon legislatif (caleg) yang stres.
Caleg yang mengalami gangguan mental usai pencoblosan dilayani di klinik psikiatri
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved