Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Kiai Ma'ruf Bagikan Ratusan Akta Yayasan Pesantren di Garut

Kristiadi
04/4/2019 17:10
Kiai Ma'ruf Bagikan Ratusan Akta Yayasan Pesantren di Garut
KH Ma’ruf Amin membagikan Akta Yayasan Pesantren dan ID ratusan Nasional Masjid dari Kementerian Agama.(Ist)

RATUSAN pengasuh pondok pesantren di Garut akhir bisa bernapas lega. Itu setelah calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin membagikan Akta Yayasan Pesantren dan ID ratusan Nasional Masjid dari Kementerian Agama.

Akta Yayasan dan ID Masjid tersebut diberikan oleh Kiai Ma'ruf secara cuma-cuma dalam acara Dialog Bersama Pesantren se-Priangan Timur di Hotel Fave Garut, Jawa Barat, Kamis (4/4).

Pada acara yang diselenggarakan Relawan Jokowi Deui (RJD) dan Master C19 Portal KMA itu, Kiai Ma'ruf membuka dengan memberi salam kepada para kyai, tokoh masyarakat, santri, dan warga sekitar.

Kiai Ma'ruf berharap, pemberian akta yayasan dan ID masjid tidak ada lagi cerita hoaks, kalau pemerintah tidak peduli dengan umat Islam.

"Sering kali Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) difitnah sebagai PKI, tidak peduli dengan umat Islam. Padahal itu bohong," tandasnya.

Oleh karena, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu mengajak semua yang hadir untuk melawan hoaks. Menurut dia, hoaks merupakan perbuatan mungkar yang harus dilawan.

"Karena hoaks itu mungkar, maka melawan hoaks adalah melawan kemungkaran," kata Kiai Ma'ruf dalam tausiyahnya.

Salah satu melawan hoaks, kata Ma'ruf, ialah dengan mengoptimalkan peran-peran pesantren yang ada di Indonesia. Sebab, pesantren tempat mencetak orang-orang yang ahli dalam ilmu agama dan menelurkan generasi perubahan bagi bangsa.

"Saya kira pesantren harus mengambil peran lebih besar sekarang ini. Karena tugas pesantren itu adalah menyiapkan orang-orang yang paham agama dan mencetak tokoh perbaikan, tokoh perubahan," kata dia menjelaskan.

 

Baca juga: Ma'ruf Amin Gelar Dialog Bersama Pesantres Se-Priangan Timur

 

Senada dengan hal itu, putra Kiai Ma'ruf, Ahmad Syauqi yang juga biasa disapa Gus Syauqi, juga sangat mengkhawatirkan perkembangan hoaks yang begitu masif di tengah masyarakat.

Apalagi, berita bohong ini kian menjalar ke semua lapis masyarakat, tidak hanya anak muda juga orang dewasa bahkan orangtua.

Yang lebih mengherankan, kata dia, kaum terdidik juga ikut-ikutan terkena hoaks.

"Perkembangan hoaks saat ini cukup mengkhawatirkan kita semua. Korbannya tidak hanya anak-anak muda, dan orang dewasa, tapi juga orangtua.

Selain itu, kaum terdididik juga ikut-ikutan termakan hoaks. Dan ini fakta," kata Gus Syauqi.

Ia pun mengimbau kepada semua pihak untuk terlebih dahulu mengklarifikasi berita atau kabar yang berkembang luas baik di masyarakat maupun di media sosial.

Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA ini menyatakan pihaknya akan selalu konsisten melawan hoaks.

"Hoaks harus dilawan. Apalagi tadi Abah (sapaannya untuk Kiai Ma'ruf) sudah menyebut hoaks adalah kemungkaran yang harus diperangi bersama-sama," kata putra kelima Ma'ruf Amin ini. (RO/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik