Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
RATUSAN pengasuh pondok pesantren di Garut akhir bisa bernapas lega. Itu setelah calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin membagikan Akta Yayasan Pesantren dan ID ratusan Nasional Masjid dari Kementerian Agama.
Akta Yayasan dan ID Masjid tersebut diberikan oleh Kiai Ma'ruf secara cuma-cuma dalam acara Dialog Bersama Pesantren se-Priangan Timur di Hotel Fave Garut, Jawa Barat, Kamis (4/4).
Pada acara yang diselenggarakan Relawan Jokowi Deui (RJD) dan Master C19 Portal KMA itu, Kiai Ma'ruf membuka dengan memberi salam kepada para kyai, tokoh masyarakat, santri, dan warga sekitar.
Kiai Ma'ruf berharap, pemberian akta yayasan dan ID masjid tidak ada lagi cerita hoaks, kalau pemerintah tidak peduli dengan umat Islam.
"Sering kali Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) difitnah sebagai PKI, tidak peduli dengan umat Islam. Padahal itu bohong," tandasnya.
Oleh karena, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu mengajak semua yang hadir untuk melawan hoaks. Menurut dia, hoaks merupakan perbuatan mungkar yang harus dilawan.
"Karena hoaks itu mungkar, maka melawan hoaks adalah melawan kemungkaran," kata Kiai Ma'ruf dalam tausiyahnya.
Salah satu melawan hoaks, kata Ma'ruf, ialah dengan mengoptimalkan peran-peran pesantren yang ada di Indonesia. Sebab, pesantren tempat mencetak orang-orang yang ahli dalam ilmu agama dan menelurkan generasi perubahan bagi bangsa.
"Saya kira pesantren harus mengambil peran lebih besar sekarang ini. Karena tugas pesantren itu adalah menyiapkan orang-orang yang paham agama dan mencetak tokoh perbaikan, tokoh perubahan," kata dia menjelaskan.
Baca juga: Ma'ruf Amin Gelar Dialog Bersama Pesantres Se-Priangan Timur
Senada dengan hal itu, putra Kiai Ma'ruf, Ahmad Syauqi yang juga biasa disapa Gus Syauqi, juga sangat mengkhawatirkan perkembangan hoaks yang begitu masif di tengah masyarakat.
Apalagi, berita bohong ini kian menjalar ke semua lapis masyarakat, tidak hanya anak muda juga orang dewasa bahkan orangtua.
Yang lebih mengherankan, kata dia, kaum terdidik juga ikut-ikutan terkena hoaks.
"Perkembangan hoaks saat ini cukup mengkhawatirkan kita semua. Korbannya tidak hanya anak-anak muda, dan orang dewasa, tapi juga orangtua.
Selain itu, kaum terdididik juga ikut-ikutan termakan hoaks. Dan ini fakta," kata Gus Syauqi.
Ia pun mengimbau kepada semua pihak untuk terlebih dahulu mengklarifikasi berita atau kabar yang berkembang luas baik di masyarakat maupun di media sosial.
Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA ini menyatakan pihaknya akan selalu konsisten melawan hoaks.
"Hoaks harus dilawan. Apalagi tadi Abah (sapaannya untuk Kiai Ma'ruf) sudah menyebut hoaks adalah kemungkaran yang harus diperangi bersama-sama," kata putra kelima Ma'ruf Amin ini. (RO/OL-1)
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Burhanuddin Muhtadi mengaku diserang akun yang menuduh dirinya sebagai dalang quick count palsu yang ditayangkan di televisi dan menerima bayaran Rp450 miliar.
Pengalaman nyoblos di Los Angeles kali ini, sangat menarik karena di KJRI-LA juga diadakan hiburan seperti live music dan kita juga bisa membeli makanan-makanan khas Indonesia.
Gerak-gerik pelaku dalam video rekaman yang beredar di media sosial juga dinilai amat tenang. Padahal, pelaku telah ketahuan sedang mencoblos surat suara salah satu pasangan calon.
Dalam kampanye ini, pengguna cukup menyelesaikan sejumlah perjalanan mobil menggunakan aplikasi inDrive
Gerakan sosial rentan terhadap disinformasi dan kebisingan dari buzzer yang mengaburkan informasi.
Melalui kampanye ini, diharap masyarakat melihat skin-tightening bukan hanya sebagai perawatan, tapi juga bentuk investasi perawatan diri yang memberdayakan.
ARYADUTA Bali secara resmi meluncurkan kampanye kuliner tahunannya, Sapta Rasa, yang kini memasuki tahun ketiga.
Earth Hour bukan hanya tentang memadamkan lampu selama satu jam, tetapi juga bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif dan aksi nyata dalam melindungi lingkungan.
Kemenag berinovasi dalam mengembangkan ekosistem wakaf produktif dengan meluncurkan program Kemenag Go Green: Green Theology untuk Menjawab Tantangan Lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved