Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Gelar Simulasi Pungut Hitung, KPU Sukabumi: KPPS Harus Cermat

Benny Bastiandy
30/3/2019 13:45
Gelar Simulasi Pungut Hitung, KPU Sukabumi: KPPS Harus Cermat
Simulasi Pungut Hitung Suara di Kota Sukabumi.(MI/BENNY BASTIANDY)

KELOMPOK Petugas Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Sukabumi, Jawa Barat, mendapat ultimatum dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat agar lebih cermat mengawasi pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2019 pada 17 April. Utamanya, pencermatan terhadap pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tambahan (DPTb).

"Adanya DPTb harus dicermati karena berkaitan dengan surat suara. Mereka yang terdata sebagai DPTb tidak harus diberi surat suara seluruhnya," kata Komisioner KPU Kota Sukabumi, Agung Dugaswara, di sela-sela simulasi pemungutan dan penghitungan suara di TPS 02 di Kecamatan Baros, Sabtu (30/3).

Karena itu, lanjut dia, dibutuhkan ketelitian petugas KPPS dalam melihat surat yang dibawa pemilih DPTb. Sehingga kemungkinan terjadinya pemberian surat suara bisa diminimalkan.

"Yang harus diperhatikan petugas KPPS juga menyangkut tata cara memasukan surat suara ke dalam kotak. Petugas KPPS harus memerhatikan jangan sampai ada pemilih yang tertukar memasukannya. Ini harus dibimbing," tutur Agung.

Baca juga: Perekrutan Anggota KPPS Harus Hati-hati

Agung juga mengingatkan kepada para pemilih agar membawa surat undangan memilih (Form C6) dan identitas kependudukan. Termasuk mengisi daftar hadir dalam Form C7.

"Pemilih datang ke TPS itu harus betul-betul sudah siap. Kami imbau agar pemilih mencoblos surat suara dengan benar agar tidak ada surat suara yang tidak sah," tegas Agung.

Agung menyebutkan simulasi pemungutan dan penghitungan suara digelar untuk mengukur kesiapan petugas di TPS pada 17 April mendatang. Simulasi dilaksanakan dengan menghadirkan pemilih asli, petugas KPPS asli dan lainnya. Untuk surat suara, menggunakan speciment.

"Dari simulasi ini juga kami melihat sejauh mana kendala di lapangan dari mulai proses pendaftaran hingga pencoblosan dan penghitungan suara," tukasnya.

KPU mengukur rata-rata durasi setiap pemilih dari mulai pendaftaran, pencoblosan hingga proses memasukan surat suara ke dalam kotak suara.

"Dari simulasi ini, para petugas KPPS bisa lebih sigap mencari solusi jika terjadi kendala atau kesulitan saat pelaksanaan nanti," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya