Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bom Sibolga Terkait dengan Bom Lontong di Lampung

Yoseph Pencawan
13/3/2019 16:32
Bom Sibolga Terkait dengan Bom Lontong di Lampung
(antara)

KEPALA Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bom lontong yang digunakan oleh istri terduga teroris di Sibolga, Sumatra Utara, untuk bunuh diri juga pernah ditemukan pihaknya di Lampung.

"Di Lampung kami menemukan rangkaian bom yang sama. Cuma yang di Lampung, bom lontongnya tidak sebanyak yang di Sibolga. Karena di Sibolga cukup banyak, baik sudah terakit dan yang belum terakit. Tujuan mereka untuk Amaliah, sasarannya adalah aparat keamanan," ujar Dedi di Medan, Rabu (13/3).

Pada kasus ledakan yang terjadi di rumah keluarga terduga teroris di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuranbambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatra Utara, pihaknya mengamankan tiga pelaku. Meski tidak merinci, Dedi memastikan hal ini berkaitan dengan penangkapan pelaku terorisme R alias P di Lampung, Sabtu (9/3) lalu.

Selain itu, Dedi mengungkapkan identitas tiga korban diduga teroris belum bisa dipastikan. Tim Inafis masih bekerja di TKP untuk mengevakuasi baru kemudian DVI akan melakukan identifikasi.

"Bom bunuh diri ini cukup merusak organ tubuh. Oleh karena itu, tim Inafis perlu berhati-hati untuk mengidentifikasi korban tersebut," sambungnya.

Baca juga: Istri Terduga Teroris Diduga Ledakkan Diri dengan Bom Lontong

Lebih lanjut, pihak yang menjadi target dari pelaku adalah aparat keamanan karena sudah memerangi mereka selama 20 tahun. Karena itu, Mabes Polri memastikan ledakan ini tidak ada kaitannya dengan Pemilu.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang. Biar aparat keamanan yang bekerja di lapangan karena mereka sudah mempunyai pengalaman yang cukup," tuturnya.

Dedi menegaskan ledakan ini tidak berkaitan dengan rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sumut, pada 16-17 Maret 2018. Pelaku teror tidak melihat waktu dan tempat karena melakukannya sepanjang tahun.(OL-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya