Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DINAS Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sukabumi, Jawa Barat, menerbitkan sebanyak 9 KTP elektronik (KTP-e) bagi warga negara asing selama kurun waktu tiga tahun terakhir. KTP-e itu diterbitkan dengan dasar hukum Undang-Undang Nomor 23/2006 tentang Administrasi Kependudukan.
"Jadi kalau menurut data yang ada di kami, dalam data base Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sukabumi, jumlah WNA itu ada 16 orang. Sementara yang sudah membuat KTP WNA dari 2015-2018 itu ada 9 orang," kata Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sukabumi, Asep Muliasutisna, Selasa (5/3).
Ke-9 WNA itu di antaranya berasal dari Thailand, Arab Saudi, Inggris, Tiongkok, dan Nepal. Asep menuturkan tidak semua WNA bisa mendapatkan KTP-e. Namun secara administrasi mereka harus memenuhi berbagai persyaratan.
"Pertama itu kita menerima Kitas (Kartu Izin Tinggal Sementara) yang dikeluarkan dari Imigrasi. Kitas ini harus lima kali diterbitkan dulu pihak Imgrasi. Setelah itu baru (WNA) itu mendapatkan Kitap (Kartu Izin Tinggal Tetap). Setelah kami mendapatkan Kitap, baru bisa mengeluarkan KTP WNA," terang Asep.
Untuk masa berlaku KTP sendiri disesuaikan dengan lama tinggal WNA tersebut di suatu daerah. Setelah habis masa berlakunya, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil berhak menarik kembali KTP tersebut.
"Status WNA itu kebanyakan bekerja sebagai karyawan di perusahaan-perusahaan swasta," tuturnya.
Baca juga: Ratusan WNA Pemilik KTP-e di Jateng Dipastikan Tidak Masuk DPT
Asep menuturkan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tidak berani mengeluarkan KTP bagi WNA yang memang belum memenuhi persyaratan administrasi. Satu di antaranya syarat memiliki Kitap.
"Kalau yang masih memiliki Kitas tidak bisa mendapatkan KTP WNA," ucapnya.
Asep pun memastikan WNA yang memiliki KTP elektronik tidak bisa menggunakan hak memilih pada Pemilu. Apalagi dalam KTP sudah terlihat jelas perbedaannya.
"WNA tidak berhak mencoblos. Yang berhak memilih itu WNI. Secara fisik memang tidak ada perbedaaan antara KTP WNA dan WNI. Pembedanya dari tulisan saja. Kalau WNA itu menggunakan bahasa Inggris. Misalnya jenis kelamin disebut male atau female dan lainnya," pungkasnya. (OL-3)
Kepala PPATK Ivan Yudistiavandana mengungkapkan wilayah paling masih bertansaksi judi online atau judol di Indonesia. Paling tinggj Jawa Barat atau Jabar
PROGRAM kolaboratif renovasi rumah tidak layak huni (rutilahu) di Jawa Barat (Jabar) resmi dimulai.
BERIKUT jadwal imsakiyah dan waktu salat serta jam berbuka puasa sepanjang Ramadan 1446 H atau Maret 2025 untuk Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), dari Kementerian Agama (Kemenag).
Gas elpiji atau LPG 3kg masih sulit didapatkan masyarakat di Kota Bandung, Jawa Barat.
Untuk memastikan kebutuhan warga terdampak banjir terpenuhi, Bey memastikan Pemprov Jabar akan segera menyalurkan bantuan melalui Dinas Sosial.
Selain mereka berdua, Dedi mengatakan para pakar yang akan diundang ketika dia menjabat untuk membantu Jawa Barat termasuk Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey.
KPK membuka kasus dugaan suap dan atau gratifikasi terkait pengurusan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA).
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengungkapkan jumlah tenaga kerja asing (TKA) di industri pertambangan terus berkurang.
POLRES Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), menangkap lima tersangka pembunuhan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok di mess PT Kemurnian Tinggi Gas Indonesia (KTGI) Bahodopi.
Tim investigasi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), telah berada di Morowali, untuk mengusut peristiwa kebakaran dan ledakan tungku pengeloahan nikel PT ITSS.
sebelum dilaporkan meninggal dunia, pekerja PT ITSS itu dirujuk dari klinik PT IMIP lalu dirawat di ruang Intensif Care Unit (ICU) karena mengalami luka bakar yang serius di sekujur tubuhnya.
Saat dilakukan perbaikan itu, tungku terbakar dan meledak sekitar pukul 05.30 WITA sehingga mengakibatkan 59 karyawan yang bekerja di lokasi menjadi korban.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved